PERGANTIAN KABINET

Pesan untuk Menteri Ekonomi Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 17 Okt 2014 16:09 WIB
Menteri-menteri ekonomi di era Susilo Bambang Yudhoyono menitipkan sejumlah pekerjaan rumah untuk menteri baru di era Joko Widodo.
Menteri Kordinator Ekonomi Chairul Tanjung dan Hatta Rajasa usai perpisahan di kantor Menko (CNNIndonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah catatan dari menteri-menteri ekonomi di era Susilo Bambang Yudhoyono dititipkan untuk menteri baru di era Joko Widodo. Sejumlah tantangan di sektor ekonomi harus ditangani secara serius untuk mendukung kepercayaan investor terhadap Indonesia.

Dari bidang pertanian, evaluasi di ketahanan pangan dan tugas konservasi lahan menjadi tantangan bagi pemerintahan Jokowi-JK. Menteri Pertanian Suswono mengatakan lima tahun mendatang, Jokowi harus mampu menjaga ketahanan pangan salah satunya dengan cara menciptakan lahan pertanian baru seluas 1 juta hektar. "Membuka lahan pertanian baru, khususnya di luar Pulau Jawa memang tidak mudah, tapi itu yang dibutuhkan untuk memutus ketergantungan kita dengan pangan impor," ujar Suswono di Jakarta, Jumat (17/10).

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintahan selanjutnya harus mampu menggenjot nilai ekspor terutama untuk ekspor bahan baku. Pemerintah perlu memberikan insentif bagi para eksportir. "Di Australia tarif ekspor nya sudah mampu zero tarif, pemerintahnya sudah mampu mencarikan pasar untuk para pelaku ekspornya, semoga Indonesia bisa seperti itu," ujar Lutfi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas yang harus diperhatikan oleh Jokowi dan Jusuf Kalla. Sebab hal tersebut merupakan hal yang paling menarik perhatian para investor dalam maupun luar negeri.
"Ya banyak sekali, misalnya pembangunan infrastruktur, tentu banyak hal-hal yg dipercepat selama ini tetapi harus dipercepat lagi," ujar CT di Kantor Kementerian Perekonomian Lapangan Banteng Jakarta, Jumat (17/10).

CT pun tidak menampik, dalam kurun waktu pemerintahan Presiden SBY perekonomian Indonesia berhasil tumbuh signifikan. "Kita sama-sama tahu, sama-sama rasakan, angkanya juga mencatat seperti itu bahwa 10 tahun ini banyak kemajuan yang dicapai khususnya di bidang ekonomi," ujarnya.

CT mencontohkan APBN tahun 2004 hanya sebesar Rp 400 triliun dan tahun 2015 mengalami kenaikan hingga lebih dari Rp 2.000 triliun. "Income per kapita, dari jumlahnya sangat kecil ditahun 2004 sekarang sudah sampai US$ 2.000 per kapita. Jadi angka kemiskinan juga turun, angka pengganguran turun, itu kan tanda kesejahteraan," ujar CT.

Menurutnya, semua terlihat terasa dengan melihat data pertumbuhan ekonomi yang ada. Namun menurutnya tetap harus ada perbaikan di bidang perekonomian yang harus dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.

"Beberapa yg belum sempurna harus diperbaiki oleh pemerintahan yang akan datang. Tetap harus dilanjutkan, yang kurang baik diperbaiki yang sudah baik dilanjutkan," katanya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menitipkan program mobil listrik agar bisa diteruskan untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, Dahlan juga berpesan perlunya ketegasan pemerintah untuk menjalankan konsolidasi perbankan bank-bank BUMN. "Pergantian pemerintah menjadi momentum untuk konsolidasi bank BUMN, sekaligus banyak direksi bank yang habis masa jabatannya," kata Dahlan.

Tak hanya Menteri Kordinator Perekonomian dan Menteri BUMN yang menggelar perpisahan hari ini, Menteri Perindustrian MS Hidayat, kemarin juga melakukan perpisahan dengan pejabat dan staff Kementerian Perindustrian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER