Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan penjualan semen sembilan perusahaan anggotanya mampu menembus 62 juta ton sepanjang 2014. Perkiraan tersebut dengan memperhitungkan realisasi penjualan sampai September 2014 sebanyak 43,24 juta ton.
Widodo Santoso, Ketua Umum ASI mengatakan rata-rata penjualan semen di pasar domestik mencapai 5,8 juta ton per bulan. Dalam tiga bulan ini diperkirakan penjualan semen anggota ASI mencapai 17,4 juta ton. "Jika ditambah dengan ekspor, total penjualan tahun ini maksimal mencapai 62 juta ton," kata Widodo kepada CNN Indonesia, Selasa (21/10).
Pencapaian tahun ini, menurut dia, tumbuh 5,83 persen dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu sebesar 58,58 juta ton. Sedikit lebih rendah dibandingkan perkiraan pertumbuhan penjualan 2014 terhadap 2013 sebesar 6 persen yang pernah dibuat ASI awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data penjualan semen dari ASI, melesetnya target tersebut akibat jumlah semen yang diekspor jauh lebih rendah dibandingkan estimasi awal sebanyak 2 juta ton. Sampai September 2014 jumlah ekspor semen baru mencapai 248.612 ton, turun 50,6 persen dibandingkan ekspor semen sampai September 2013 sebanyak 503.174 ton.
Menanti Proyek JokowiMeskipun demikian Widodo menolak jika disebut pertumbuhan permintaan semen mengalami perlambatan. Apalagi tahun depan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memiliki program pembangunan infrastruktur yang cukup banyak dengan memanfaatkan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang berhasil dihemat. Widodo memperkirakan total penjualan semen tahun depan bisa mencapai 68 juta ton, naik 9,67 persen dibandingkan estimasi penjualan tahun ini 62 juta ton.
Mengutip Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, Widodo mengatakan tahun depan prospek industri semen lebih bagus karena anggaran pemerintah untuk infrastruktur naik menjadi Rp 485 triliun dari sebelumnya Rp 438 triliun. "Dengan anggaran sebesar itu, kami bisa memasok 20 juta ton semen untuk proyek infrastruktur pemerintah tahun depan. Sementara 42 juta ton lainnya untuk proyek swasta dan diekspor," kata Widodo.
Beberapa proyek infrastruktur yang menjadi andalan anggota ASI untuk dapat memasok semen produksinya antara lain Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 2.700 kilometer yang sudah dimulai pembangunannya sejak 2012, serta tol atas laut Jakarta-Surabaya yang digagas oleh 19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).