Jakarta, CNN Indonesia -- Pengalaman dan kecakapan Darmin Nasution di bidang fiskal dan moneter membuatnya santer diisukan bakal masuk dalam tim ekonomi kabinet berikutnya. Darmin dinilai cocok menduduki jabatan Menteri Koordinator bidang Perekonomian karena lebih senior dibandingkan kandidat lainnya.
A. Prasetyantoko, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya, menilai Darmin Nasution punya rekam jejak yang bagus selama memimpin Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bank Indonesia. Di bidang pajak, Darmin berhasil meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB (Tax Ratio).
"Dia juga berhasil menginduksi sistem
benchmarking penilaian laporan pajak dan meningkatkan penerimaan," ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di bidang moneter, Bank Indonesia di bawah kepemimpinan Darmin Nasution juga punya catatan bagus dalam mengembangkan inklusi keuangan. Bank sentral era Darmin juga mengeluarkan terobosan kebijakan yang mewajibkan semua eksportir memarkir devisa hasil ekspor di perbankan dalam negeri.
"Dia cocok jadi Menko (Perekonomian)," katanya.
Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengatakan Darmin merupakan ekonom senior yang sangat dihormati dan telah lama berkecimpung di Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Selama mengabdi di bank sentral, Darmin dianggap punya andil besar dalam mempelopori lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mengembangkan sistem perbankan serta konsep inklusi keuangan.
"Kekurangannya adalah dia sudah terlalu senior dibandingkan kandidat lainnya," ujarnya.
Rhenald juga meragukan apakah Darmin mengikuti perkembangan fiskal dan moneter dalam setahun terakhir, mengingat yang bersangkutan tidak terlibat aktif dalam pemerintahan atau bank sentral. Hal ini dianggap mempengaruhi kecepatan Darmin dalam mengambil kebijakan jangka pendek.