PENGUMUMAN KABINET

Darmin Dinilai Cakap Jadi Menteri Ekonomi

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 17:47 WIB
Senioritas Darmin Nasution di bidang fiskal dan moneter menempatkannya sebagai kandidat kuat Menko Perekonomian berikutnya.
Darmin Nasution diisukan masuk dalam bursa calon menteri ekonomi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Reuters/Enny Nuraheni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengalaman dan kecakapan Darmin Nasution di bidang fiskal dan moneter membuatnya santer diisukan bakal masuk dalam tim ekonomi kabinet berikutnya. Darmin dinilai cocok menduduki jabatan Menteri Koordinator bidang Perekonomian karena lebih senior dibandingkan kandidat lainnya.

A. Prasetyantoko, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi Universitas Atmajaya, menilai Darmin Nasution punya rekam jejak yang bagus selama memimpin Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bank Indonesia. Di bidang pajak, Darmin berhasil meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB (Tax Ratio).   

"Dia juga berhasil menginduksi sistem benchmarking penilaian laporan pajak dan meningkatkan penerimaan," ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di bidang moneter, Bank Indonesia di bawah kepemimpinan Darmin Nasution juga punya catatan bagus dalam mengembangkan inklusi keuangan. Bank sentral era Darmin juga mengeluarkan terobosan kebijakan yang mewajibkan semua eksportir memarkir devisa hasil ekspor di perbankan dalam negeri.

"Dia cocok jadi Menko (Perekonomian)," katanya.

Rhenald Kasali, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengatakan Darmin merupakan ekonom senior yang sangat dihormati dan telah lama berkecimpung di Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Selama mengabdi di bank sentral, Darmin dianggap punya andil besar dalam mempelopori lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan mengembangkan sistem perbankan serta konsep inklusi keuangan.

"Kekurangannya adalah dia sudah terlalu senior dibandingkan kandidat lainnya," ujarnya.

Rhenald juga meragukan apakah Darmin mengikuti perkembangan fiskal dan moneter dalam setahun terakhir, mengingat yang bersangkutan tidak terlibat aktif dalam pemerintahan atau bank sentral. Hal ini dianggap mempengaruhi kecepatan Darmin dalam mengambil kebijakan jangka pendek.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER