Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraup laba bersih Rp 14,5 triliun hingga kuartal III 2014. Laba tersebut naik 12,9 persen dibanding periode yang sama 2013 sebesar Rp 12,8 triliun.
“Di tengah persaingan yang semakin ketat, baik dalam pengumpulan dana maupun penyaluran kredit, kami berhasil menjaga tren positif,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (22/10).
Berdasarkan sektoral, jelas Budi, Bank Mandiri telah mengucurkan kredit ke sektor produktif sebesar Rp 389,4 triliun hingga September 2014 atau meningkat 14,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sektor industri pengolahan menyerap kredit terbesar yaitu mencapai Rp 96,1 triliun, disusul sektor perdagangan, restoran, dan hotel sebesar Rp 82,7 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Budi, kondisi perbankan pada tahun ini cukup berat. Hal ini tercermin dari profit mayoritas perbankan yang turun drastis. Namun Budi optimis penyaluran kredit Bank Mandiri bisa tumbuh sekitar 15 persen-17 persen hingga penghujung tahun.
"Kalau
interest rate turun, semua bankir
make money. Kalau
interest rate naik, hanya segelintir bankir yang profitnya tumbuh," ujar Budi.
Untuk dana pihak ketiga (DPK), Budi melaporkan Bank Mandiri berhasil menghimpun sebesar Rp 590,9 triliun atau tumbuh 14,9 persen dibandingkan dengan pencapaian September 2013 sebesar Rp 514,2 triliun.
Apabila melihat rasio kredit terhadap DPK (
loan to deposit ratio/LDR), Budi Guna Sadikin meyakini Bank Mandiri masih dapat memacu kredit. LDR Bank Mandiri per Kuartal III/2014 tercatat sebesar 85,31 persen, lebih rendah dari batas ketentuan Bank Indonesia 92 persen. Sementara rasio kredit bermasalah atau
non performing loan (NPL) sebesar 1,6 persen, turun dari tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
"Mengenai kualitas kredit, secara grup NPL-nya naik, tapi khusus Bank Mandiri saja NPL-nya turun. Kita ada kenaikan NPL di Bank Syariah Mandiri," kata Budi.
Untuk memaksimalkan penyerapan dana masyarakat, Budi mengungkapkan dia berupaya meningkatkan layanan transaksi dengan membuka kantor cabang dan anjungan tunai mandiri (ATM). Selama periode September 2013-September 2014, Bank Mandiri telah membuka 245 cabang baru menjadi 2.154 unit dan membuka ATM baru sebanyak 13.309 unit.