LAYANAN MASKAPAI

Garuda Kantongi US$ 170 Juta Dari Kargo

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 08:22 WIB
Peroleh pendapatan sebelum audit hingga US$ 170 juta, pendapatan kargo Garuda Indonesia naik 18.83 persen.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berhasil memperoleh pendapatan sebelum audit sebesar US$ 170 juta dari angkutan kargo yang dilayaninya sampai September 2014. Angka tersebut naik 18,83 persen dibandingkan realisasi pendapatan kargo pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 143,06 juta. (ANTARAFOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berhasil memperoleh pendapatan sebelum audit sebesar US$ 170 juta dari angkutan kargo yang dilayaninya sampai September 2014. Angka tersebut naik 18,83 persen dibandingkan realisasi pendapatan kargo pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 143,06 juta.

Vice President Garuda Indonesia Cargo Rajendra Kartawiria menjelaskan kenaikan pendapatan unit bisnis yang dipimpinnya sejalan dengan bertambahnya volume kargo yang diangkut karena frekuensi penerbangan dan unit pesawat Garuda yang bertambah. Sampai Juni 2014, Garuda mengoperasikan 95 pesawat berbadan sedang dan 25 pesawat berbadan lebar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu Garuda operasikan 81 pesawat berbadan sedang dan 21 pesawat berbadan lebar.

"Sampai saat ini Garuda belum mengoperasikan freighter (pesawat angkut) khusus untuk melayani kargo, jadi masih mengandalkan belly atau lambung pesawat penumpang. Semakin banyak frekuensi penerbangan, tentu  volume akan naik," kata Rajendra kepada CNN Indonesia, Selasa (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain karena faktor bertambahnya jumlah pesawat dan frekuensi penerbangan, menurut Rajendra, bertambahnya jumlah kargo yang diangkat karena Garuda meningkatkan layanan kepada pelanggan yang hendak mengirimkan barangnya. Dia mencontohkan, Garuda melakukan jemput bola pengiriman barang dari pelanggan yang berada di Bandung.

"Penerbangan dari Bandung ke daerah-daerah lain kan masih terbatas. Jadi kalau dulu mereka harus membawa sendiri barangnya ke Soekarno-Hatta, Cengkareng sebelum diterbangkan ke daerah lain, mulai tahun ini mereka cukup membawanya ke Husein Sastranegara lalu kami yang akan meneruskannya ke daerah lain," katanya.

Rajendra menyebut rata-rata dalam satu tahun Garuda menerbangkan 300 ribu-350 ribu ton barang dengan komposisi 50 persen untuk rute domestik dan 50 persen menuju rute internasional seperti Jepang, China, dan Korea Selatan.

"Khusus untuk pengiriman ke China dan Korea Selatan kami memiliki kerjasama angkutan kargo dengan China Airlines dan Korean Airlines," ujarnya.

Dia mengaku belum mendapatkan update volume kargo yang berhasil diterbangkan Garuda sampai September 2014, namun selama sembilan bulan di 2013 volumenya mencapai 253.894 ton. Dia hanya menyebut angkanya pasti lebih tinggi dari realisasi September tahun lalu.

Manajemen optimistis, realisasi pendapatan September 2014 sudah pada jalur yang benar untuk mencapai target pendapatan kargo US$ 230 juta sepanjang tahun ini. Jika dihitung, Garuda sudah berhasil memenuhi 73,91 persen target pendapatan kargo 2014.

"Mudah-mudahan tahun depan pendapatan kargo bisa memberi kontribusi lebih besar lagi terhadap total pendapatan Garuda Indonesia, karena kami akan bergabung dengan SkyTeam Cargo mulai Januari 2015," ujar Rajendra.

Garuda telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk bergabung menjadi anggota ke-12 SkyTeam Cargo pada Rabu (8/10) lalu. Penandatanganan dilakukan oleh Rajendra dan Chairman SkyTeam Cargo Chong Choy di Seoul, Korea Selatan.

Sebelum resmi menjadi anggota, Garuda harus menjalani berbagai persiapan seperti mengikuti pelatihan aliansi, penyesuaian produk dan sistem IT sesuai standar aliansi, serta membuat kerjasama bisnis dengan maskapai asing yang tergabung dalam SkyTeam.

"Tidak otomatis bergabung dengan SkyTeam lalu kita bisa kerjasama angkutan kargo dengan seluruh anggotanya. Tetapi harus dibuat kesepakatan bisnis dengan maskapai yang dianggap potensial saja. Bagi kami kerjasama angkutan kargo yang potensial itu dengan maskapai Rusia Aeroflot dan Delta Airlines dari Amerika Serikat. Saat ini kami sedang jajaki kerjasama dengan mereka," kata Rajendra.

Rajendra yakin kedua maskapai tersebut tidak akan menolak tawaran kerjasama yang disodorkannya. Sebab dengan bekerjasama dengan Garuda, Aeroflot dan Delta bisa melakukan pengiriman barang ke 67 destinasi penerbangan baru di Indonesia, Asia Tenggara dan Australia yang hanya dilayani oleh Garuda.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER