HARGA BBM

Penjualan Mobil Lesu Jika Harga BBM Naik

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 14:27 WIB
Naiknya harga BBM bersubsidi akan menekan daya beli dan meredam keinginan masyarakat untuk membeli mobil baru.
Indonesia International Motor Show 20014. (CNN Indonesia/Mohammad Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memperkirakan penjualan kendaraan roda empat akan tersendat jika pemerintah jadi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini. Kebijakan tersebut akan meredam daya beli dan keinginan masyarakat untuk memiliki mobil baru, sehingga GAIKINDO memperkirakan penjualan mobil tahun depan tidak akan bertambah.

Sudirman Maman Rusdi, Ketua Umum GAIKINDO memperkirakan tahun depan perusahaan produsen mobil yang menjadi anggotanya hanya akan mampu menjual sebanyak 1,2 juta unit mobil. Angka tersebut tidak berbeda jauh dengan target penjualan tahun ini sebanyak 1,25 juta unit.

"Dalam tiga bulan ini saja sudah kelihatan ada perlambatan, meski sudah diberikan diskon tetap saja daya beli masih rendah. Makanya tahun depan kami perkirakan penjualan stagnan," kata Sudirman di Jakarta, Selasa (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan Sudirman khawatir target penjualan mobil tahun ini tidak akan mencapai target, tetapi lebih 500 ribu unit lebih rendah dari target awal. "Selain karena pengaruh rencana kenaikan BBM, faktor lain yang menyebabkan target kemungkinan tidak tercapai adalah suku bunga bank yang juga naik dan pelemahan nilai tukar," ujarnya.

Data GAIKINDO menyebutkan, hingga September 2014 penjualan mobil tercatat sebesar 932.943 unit, hanya naik 2,7 persen dibandingkan realisasi penjualan sampai September 2013 sebanyak 908.330 unit. "Saya perkirakan, penjualan tiga bulan terakhir akan melambat," ujar Sudirman.
Dalam tiga bulan ini meski sudah diberikan diskon tetap saja daya beli masih rendah.Sudirman M.R.

Sementara itu kebutuhan sektor otomotif ke depan adalah masih minimnya bahan baku yang tersedia dari dalam negeri. Menurut Sudirman, 95 persen bahan baku baja untuk otomotif masih diimpor. "Kami harapkan menteri yang baru ini bisa menjalankan hirilisasi sehingga porsi impor bisa berkurang," katanya.

GAIKINDO akan berdiskusi dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin guna menemukan hambatan dalam meningkatkan produksi baja untuk sektor ini sehingga daya saing ekspor di sektor otomotif bisa meningkat.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Irfan Kamal Hakim mengatakan untuk mendukung kebutuhan baja otomotif, pihaknya bersama perusahaan Jepang Nippon Steel Sumikin akan memproduksi baja yang diharapkan bisa menopang 30 persen kebutuhan dalam negeri. "Selama ini baru 7 persen yang dapat kami penuhi, dalam tiga tahun setelah pabrik ini berproduksi kami bisa menyumbang 30 persen," katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER