Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia (Persero) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 4,08 triliun. Angka ini meningkat 5 persen jika dibandingkan dengan laba bersih kuartal III 2013 yang sebesar Rp 3,9 triliun.
Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) melaporkan kinerja keuangan perseroan dalam laporan keuangan yang dilansir pada Kamis (30/10), kepada PT Bursa Efek Indonesia.
Emiten berkode SMGR tersebut membukukan pendapatan Rp 19,34 triliun selama periode Januari-September 2014, tumbuh 11,2 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu Rp 17,39 triliun. Beban produksi Semen Indonesia tercatat sebesar Rp 10,8 triliun, meningkat 14,6 persen dibandingkan kuartal III 2013 Rp 9,45 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meningkatnya pendapatan Semen Indonesia ditopang oleh naiknya volume penjualan semen selama periode Januari-September 2014 sebesar 19,1 juta ton, meningkat 3 persen dibandingkan periode tahun lalu 18,5 juta ton. Penjualan semen tertinggi terjadi di dalam negeri sebanyak 18,9 juta ton atau tumbuh 3,8 persen. Sedangkan ekspor Semen Indonesia tercatat turun signifikan 32,8 persen dengan hanya mencatatkan volume 180.734 ton. Distribusi Semen Indonesia paling besar masih di wilayah Jawa, mencapai 24,3 juta ton, meningkat 4,3 persen, sementara di luar Jawa sebesar 18,6 juta ton.
Sebelumya, Dwi mengatakan Semen Indonesia berencana membangun empat pabrik semen di Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2015. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan semen nasional menyusul maraknya pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah.
Semen Indonesia merupakan
holding semen dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia. Semen Indonesia merupakan induk usaha dari PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, dan satu perusahaan patungan dengan Thang Long Cement Vietnam.