Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan dilakukan dalam hitungan hari. Pemerintah masih menunggu Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebar secara merata kepada seluruh kepala keluarga yang sudah didata sebagai penerima pengalihan dana subsidi BBM.
"Pokoknya bulan ini, ditunggu setelah penyebaran KIP dan KIS ini merata," ujar Kalla di Jakarta, Senin (3/11).
Kalla kembali menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga BBM adalah untuk mengalihkan subsidi konsumtif menjadi lebih bermanfaat dan produktif bagi masyarakat. "Salah satu pengalihannya ke kesejahteraan sosial masyarakat. Karena subsidi yang dialihkan tersebut merupakan salah satu sumber dana program KIS. Subsidi akan kita berikan ke rakyat yang tidak mampu, tidak lagi ke pemilik mobil seperti sebelum ini," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andi Noorsaman Sommeng mengatakan bahwa kuota BBM akan habis pada 22 November 2014. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah didesak segera menerbitkan aturan baru untuk menekan jebolnya kuota BBM bersubsidi. "Logikanya kuota itu berlaku dari 1 Januari sampai 31 Desember. Kalau November saja sudah jebol ya harus ada aturan baru untuk menekan dong," katanya.
Hingga akhir September kemarin, penjualan BBM bersubsidi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) sudah menyentuh angka 34,9 juta kiloliter (KL). Angka itu, terdiri dari premium yang telah tersalurkan sebanyak 22,24 juta KL atau naik tipis 1,9% dibandingkan kuartal III 2013. Sementara realisasi penyaluran solar pada periode tersebut telah mencapai 11,94 juta KL atau naik 3,9%.