SEKTOR PERIKANAN

Kadin Desak Bangun Sektor Perikanan di Timur

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 14:05 WIB
70 persen hasil produksi perikanan Indonesia berasal dari perairan Indonesia bagian Timur.
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapannya. (Antara Photo/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta pemerintah dapat memprioritaskan pengembangan potensi komoditas kelautan di kawasan Indonesia Timur. Kawasan tersebut dinilai memiliki potensi perikanan yang luar biasa namun belum dioptimalkan.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mencatat potensi perikanan Indonesia sebanyak 7,37 juta ton per tahun, sekitar 70 persennya berasal dari penangkapan ikan di perairan Indonesia Timur. Selain itu dengan pengembangan kapasitas produksi perikanan nasional yang baru mencapai 26,52 persen dari total ekspor diharapkan bisa ditingkatkan jika potensi kelautan di wilayah ini berhasil dikembangkan.

"Banyak sekali potensi kelautan yang terdapat di Indonesia Timur, namun banyak sekali hambatannya untuk melakukan investasi di kawasan tersebut seperti kurangnya infrastruktur, elektrifikasi, serta harga bahan bakar minyak bersubsidi yang mahal di kawasan ini," ujar Yugi di Jakarta, Selasa (4/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumitnya proses birokrasi dalam menerbitkan izin usaha perikanan, tidak adanya kebijakan energi murah bagi warga nelayan, serta infrastruktur yang terbengkalai dinilai sebagai hambatan yang paling utama. "Pemerintah memang telah membangun 12 dermaga baru di kawasan Papua, namun sarana itu tidak dipelihara dibiarkan begitu saja. Padahal manfaat dari infrastruktur tersebut banyak sekali," ujar Karel Ralahalu, Mantan Gubernur Maluku.

Sementara itu Parlindungan Purba, Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengatakan bahwa hambatan-hambatan tersebut tidak hanya membebani pengusaha industri perikanan, namun juga nelayan-nelayan pesisir yang memang mengandalkan perikanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Nelayan-nelayan pesisir kita di Indonesia Timur seperti di Nusa Tenggara Timur kadang-kadang suka tertangkap radar kelautan Australia dan sering dianggap sebagai pencari suaka. Pemerintah harusnya bisa memberikan asuransi dan perlindungan kepada nelayan-nelayan kita ini," kata Parlindungan.

Untuk itu, Kadin berharap pemerintah dapat bertindak cepat dalam menangani masalah-masalah maritim di Indonesia Timur. Seperti percepatan pembangunan pembangkit listrik, adanya kemudahan berbisnis, kemudahan penyaluran hasil komoditas laut baik untuk ekspor maupun konsumsi nasional, dan mendorong pembangunan cold storage di beberapa titik penting di pelabuhan-pelabuhan ikan.

"Kami sangat mendukung pemerintah yang menempatkan masalah kelautan dan perikanan sebagai prioritas utama. Kami juga mengapresiasi langkah Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru karena telah melakukan kerjasama dengan Angkatan Laut untuk melindungi nelayan-nelayan kita," ujar Mantan Gubernur Gorontalo Tony Uloli.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER