Jakarta, CNN Indonesia -- Kekeringan yang melanda sejumlah daerah penghasil tanaman pangan membuat jumlah produksi komoditas pertanian mengalami penurunan. Akibatnya sejumlah komoditas telah menunjukkan lonjakan harga.
Meskipun harga-harga bahan pangan tersebut sudah merangkak naik, namun Kementerian Perdagangan belum akan membuka keran impor yang biasanya efektif menekan harga pangan. "Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, saya tidak akan buka impor begitu saja tanpa koordinasi dengan kementerian terkait," ujar Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di Jakarta, Selasa (4/11).
Menurut Rahmat kebijakan tersebut baru akan dilakukan setelah mendapat pertimbangan dari kementerian lain, sehingga tidak mengakibatkan inefisiensi. "Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Jangan sampai hal yang bisa terpenuhi malah kita impor begitu saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmat mengaku instansinya akan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk membahas kelangkaan beberapa komoditi pangan di sejumlah Pasar Induk.
"Kemarin saya blusukan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur disana memang ada beberapa komoditi yang masih tertahan distribusinya. Tetapi setiap komoditi memiliki angka referensi pada level berapa harus dilakukan impor, yang jelas kita jaga level inflasinya 4,5 hingga 5 persen tahun ini" ujarnya.