Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan puluhan investor dari berbagai negara yang tergabung dalam 20-20 Investment Association. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengajak para investor untuk menanamkan modalnya di bidang infrastruktur yang akan dibangun Indonesia dalam lima tahun ke depan.
"Tadi saya mempresentasikan beberapa proyek infrastruktur yang akan dibangun di berbagai daerah di Indonesia. Kami melihat para investor ini memiliki kemampuan untuk membantu Indonesia," ujar Jokowi usai mengantar tamu-tamunya tersebut berkeliling Istana Negara, Selasa (4/11).
Menurut Jokowi, investor yang tergabung dalam 20-20 Investment Association kebanyakan berasal dari perusahaan-perusahaan swasta yang tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Thomas Lembong, salah satu anggota 20-20 Investment Association, menyebutkan negara-negara yang tergabung dalam 20-20 adalah negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin Thomas meminta Pemerintah Indonesia untuk dapat mengalihkan industri berbasis komoditas menjadi industri berbasis sumber daya manusia dengan memanfaatkan keunggulan jumlah penduduk yang dimiliki Indonesia. Fluktuasi harga komoditas yang tidak menentu juga menjadi alasan utama diusulkannya peralihan basis industri tersebut.
"Sekarang Indonesia sedang mengalami transisi perekonomian dimana unggulan perekonomian kita bukan lagi
commodity based, tapi lebih ke arah sumber daya manusia. Keunggulan perekonomian Indonesia 10 tahun yang lalu sangat berbeda dengan 10 tahun mendatang," ujar Thomas.
Dia menambahkan kini investor tidak lagi melirik hasil sumber daya seperti batubara atau kelapa sawit yang nilainya cenderung terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. "Investor kini melihat dari manusia-manusianya. Selama ada ide cemerlang yang muncul dan menjanjikan kenapa tidak kita investasi di sana? Toh belakangan ini nilai komoditas unggulan kita seperti batubara dan kelapa sawit nilainya turun terus," ujarnya.
Untuk itu kebijakan pemerintahan Joko Widodo selama lima tahun ke depan juga akan menentukan apakah investor akhirnya bersedia melakukan investasi di sektor-sektor ekonomi yang mengandalkan sumber daya manusia tersebut. "Saya sangat setuju dengan program Jokowi yang memprioritaskan program-programnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Karena demi meningkatkan daya saing SDM kita, kita perlu orang-orang yang terampil" katanya.
Investor berharap bahwa tenaga-tenaga terampil ini nantinya juga akan diberi sertifikasi sebagai pembuktian bahwa tenaga kerja lokal benar-benar paham akan bidang ketenagakerjaan yang digelutinya. Selain program perbaikan sumber daya manusia, Tom berharap pemerintah juga segera menuntaskan infrastruktur-infrastruktur penunjang industri padat modal seperti penyediaan energi, pembangunan bandara, serta pelabuhan.