KREDIT KORPORASI

ADB Kucurkan Pinjaman Sebesar US$ 400 Juta

CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2014 05:10 WIB
Demi mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan, Asian Development Bank (ADB) akan mengucurkan pinjaman US$ 400 juta ke perusahaan energi nasional.
(Jo Yong-Hak/Reuters Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asian Development Bank (ADB) melansir akan mengucurkan dana pinjaman sebesar US$ 400 juta demi mendukung program pemanfaatan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Dimana pinjaman lunak (soft loan) tersebut dialokasikan bagi perusahaan energi nasional yang berencana membangun proyek pembangkit listrik.
   
"Upaya itu sejalan dengan program Kami mengenai CTF (Clean Technology Fund). Kami memilih Indonesia karena negara ini punya potensi energi air, biomass dan geothermal yang besar," ujar Direktur ADB, Christopher Thieme di Jakarta, Selasa (4/10).

Dalam beberapa tahun terakhir, ADB memang gencar menerbitkan kredit lunak kepada sejumlah perusahaan di Asia termasuk Indonesia. Baru-baru ini, ADB telah mengelontorkan US$ 50 juta kepada Supreme Energy untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap di Sumatera Selatan.

Dari US$ 400 juta untuk tahun ini, kata Christopher, US$ 150 juta diantaranya dialokasikan untuk membiayai proyek PLTP. Sedangkan sisanya atau sekitar US$ 250 juta dialokasikan untuk membantu perusahaan energi di bidang pemanfaatan energi air, bioenergi dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemanfaatan georthermal itu jauh lebih bersih ketimbang sumber energi fosil seperti batubara dan migas. Pemanfaatan geothermal juga dapat mengurangi efek rumah kaca yang pada dasarnya merupakan fokus Kami," tuturnya.  

Di kesempatan yang sama, Spesialis Investasi Departemen Operasi Sektor Swasta ADB, Lazeena Rahman mengungkapkan tahun ini pihaknya telah mengucurkan lebih dari US$ 1 miliar kepada 33 perusahaan di negara kawasan Asia. Selain Indonesia, ADB juga memberi bantuan bagi perusahaan pengembang energi baru dan terbarukan di Tiongkok dan Thailand.

"Proyeknya tetap sama. Mulai dari pembangkit berbahan energi air hingga panas bumi seperti Supreme Energy," kata Lazeena.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER