KEBIJAKAN SUBSIDI BBM

Pemerintah Ajak Industri Jaga Pasokan Barang

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2014 19:00 WIB
Pemerintah menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi barang di pasar domestik pascakenaikkan harga BBM bersubsidi
Menko Perekonomian Sofyan Djalil (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengajak pelaku industri untuk ikut menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi barang di pasar domestik. Hal itu penting guna meredam gejolak harga pascakenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan diumumkan pada bulan ini.  

"Kami menghimbau kepada para produsen supaya sama-sama ikut sharing, prihatin tentang masalah ini," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai rapat koordinasi Kabinet Kerja di Istana Negara, Selasa (4/11).

Selain itu, Sofyan mengatakan untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga telah menyiapkan paket kompensasi sosial yang akan disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan KArtu Indonesia Sehat (KIS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Sofyan kembali menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada bulan ini. Tujuannya adalah untuk mengalihkan subsidi yang tidak produktif menjadi lebih produktif melalui program-program pembenahan infrastruktur, kesehatan masyarakat, dan pendidikan. "Kapan naiknya, Pak JK kan mengatakan dalam bulan ini," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan dalam hitungan hari, menunggu KKS, KIP, dan KIS tersebar merata. "Pokoknya bulan ini,"ujar Kalla.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andi Noorsaman Sommeng mengatakan bahwa kuota BBM akan habis pada 22 November 2014. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah didesak segera menerbitkan aturan baru untuk menekan jebolnya kuota BBM bersubsidi. "Logikanya kuota itu berlaku dari 1 Januari sampai 31 Desember. Kalau November saja sudah jebol ya harus ada aturan baru untuk menekan dong," katanya.

Hingga akhir September kemarin, penjualan BBM bersubsidi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) sudah menyentuh angka 34,9 juta kiloliter (KL). Angka itu, terdiri dari premium yang telah tersalurkan sebanyak 22,24 juta KL atau naik tipis 1,9% dibandingkan kuartal III 2013. Sementara realisasi penyaluran solar pada periode tersebut telah mencapai 11,94 juta KL atau naik 3,9%.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER