Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank KEB Hana) melaporkan perolehan laba bersih (
unaudited) sebesar Rp 212,96 miliar di akhir September 2014, naik 17 persen dibandingkan September 2013 sebesar Rp 182,26 miliar.
Perolehan laba bersih ini menghasilkan
return on equity (ROE) sebesar 10,77 persen. Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan
net interest income sebesar 35 persen
year on year sehubungan dengan bertambahnya aset perusahaan.
Lee Jae Hak, Presiden Direktur Bank Hana dalam rilisnya mengungkapkan kondisi makro ekonomi Indonesia yang melambat tidak terlalu berdampak pada kualitas aset yang dikelola perusahaan. "Bank Hana mencatat
non performing loan gross sebesar 0,11 persen per 30 September 2014, ini membuktikan bahwa kualitas aset Bank Hana sangat baik," ujar Jae Hak, dikutip Kamis (6/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Bank Hana mampu menjaga
capital adequacy ratio (CAR) pada level 22,10 persen yang menunjukan layak masuk dalam kategori bank sangat sehat, setelah merger dengan PT Bank KEB Indonesia tahun lalu.
Bank Hana merupakan bank Korea Selatan terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total aset sebesar Rp 17,43 triliun, tumbuh 37 persen secara tahunan. Perusahaan juga berhasil membukukan pertumbuhan total kredit sebesar 41 persen
year on year menjadi sebesar Rp 12,96 triliun dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10 persen secara tahunan menjadi Rp 9,42 triliun.
“Berdasarkan kinerja kami hingga akhir kuartal III 2014, Bank Hana yakin akan terus berkembang di atas pertumbuhan pasar dengan membuat diversifikasi produk dan layanan yang akan lebih fokus pada sektor bisnis konsumer tahun depan,” kata Jae Hak.
Bank KEB Hana Indonesia, merupakan bank hasil merger antara PT Bank Hana dengan PT Bank KEB Indonesia, Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Ototitas Jasa Keuangan (SK OJK) Nomor S-13/PB.12/2014 tanggal 11 Februari 2014 dan SK OJK Nomor 13/KDK.03/2014 tanggal 27 Juni 2014.