Jokowi Ancam Ganti Menteri Pemalas

Jakarta, CNN Indonesia -- Belum genap satu bulan Kabinet Kerja dilantik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menebar ancaman akan mengganti menteri yang tidak bekerja secara optimal sehingga membuat target pemerintah tidak tercapai. Begitu banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen, membuat Jokowi meminta dukungan seluruh menterinya untuk tidak bermalas-malasan.  

"Saya bilang ke para menteri kalau yang mengantri menjadi menteri itu ribuan jumlahnya. Jadi kalau target tidak terpenuhi ya maaf," ujar Jokowi saat memberikan kata sambutan di sebuah acara seminar yang diikuti oleh para CEO perusahaan besar di Indonesia, Jumat (7/11).

Selain pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, beberapa target besar lain yang harus dicapai pemerintah selama lima tahun ke depan adalah swasembada pangan dalam waktu tiga tahun, membangun jalur logistik 'tol laut' yang menghubungkan pelabuhan di jalur utama dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Papua. Kemudian menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 35 ribu megawatt (MW), penambahan kapasitas kilang minyak dan gas bumi (migas) untuk mengurangi impor, meningkatkan devisa negara dari sektor perikanan, meningkatkan nilai ekspor sebesar 300 persen, dan lain-lain.

"Di sektor pertanian, sejumlah perbaikan akan dilakukan untuk meningkatkan produksi beras, kedelai, jagung dalam waktu tiga tahun harus swasembada. Kalau infrastruktur seperti waduk dan irigasi bisa dibangun, kemudian kemudahan bagi petani untuk mendapatkan benih dan pupuk bisa diperbaiki, produksi pertanian bisa naik 30 persen," ujar Jokowi.

Jokowi menyebutkan setidaknya 25 sampai 30 waduk akan dibangun pemerintah selama lima tahun ke depan. Untuk tahun pertama, Jokowi menargetkan bisa membangun 11 waduk yang akan mengairi sawah milik petani.