Tarif Busway Tetap Meskipun Harga Solar Naik

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Transjakarta memastikan tidak akan menaikkan tarif bus Transjakarta (Busway) setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

Antonius Steve Kosasih, Direktur Utama Transjakarta mengatakan naiknya harga BBM bersubsidi tidak akan berpengaruh banyak terhadap biaya operasional Transjakarta.

"Belum naik dan tidak akan berpengaruh banyak ke beban operasional kita," ujar Kosasih saat ditemui di acara Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta Convention Center, Jumat (7/11).

Kosasih menjelaskan sebagian besar bus Transjakarta sudah menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG), sehingga naiknya harga BBM tidak akan memberi dampak langsung kepada beban operasional perusahaan. "Paling hanya berpengaruh ke beban kebutuhan hidup para sopir dan petugas," katanya.

Manajemen perusahaan menurutnya akan menyerahkan keputusan tarif Transjakarta setelah harga BBM naik kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham.  

"Bisa saja setelah membuat pertimbangan ada kebijakan tarif dari Gubernur DKI Jakarta untuk menyesuaikan dengan biaya kebutuhan hidup para petugas dan sopir yang bertambang," ujar Kosasih.

Antisipasi Penumpang

Kosasih mengaku sudah mempersiapkan skenario menambah armada bus untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Selain menambah armada busway, tahun depan akan dilakukan pembelian 70 unit bus tingkat yang akan dioperasikan di kawasan Electronic Road Pricing," ujarnya.

Situs resmi Transjakarta menyebutkan pendapatan perusahaan tahun lalu mencapai Rp 23,75 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 72,13 juta orang.

Lihat juga:Transjakarta Mulai Gunakan Sebagian Bus Baru