Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengatakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sudah besar sekali. Oleh sebab itu, Jokowi menegaskan akan mengalihkan subsidi BBM kepada hal-hal yang produktif.
“Tahun ini kita ingin mengalihkan subsidi BBM itu,” kata Presiden kepada pengusaha Tiongkok dan Indonesia di Beijing, Minggu (9/11), seperti dikutip dari dokumen keynote speech di acara “Indonesia-China, Trade, Investment, and Economic” yang diterima CNN Indonesia.
Presiden mengatakan, subsidi BBM dalam APBN totalnya US$ 30 miliar. Menurutnya, ini adalah pemborosan yang bertahun-tahun dibiarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, subsidi harus dialihkan ke hal-hal produktif, seperti benih untuk petani, pupuk, irigasi desa, waduk, infrastruktur, mesin kapal nelayan, dan mesin pendingin untuk nelayan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal ruang berinvestasi di Indonesia yang lebih kompetitif ketimbang di negara lain, termasuk Tiongkok. Karena itu masih besar peluang dunia industri dan manufaktur di Indonesia bisa lebih berkembang lagi.
“Upah pekerja di sini berapa? Di Indonesia berapa? Kalau saya buka di sini, pengusaha di sini bisa lari semuanya ke Indonesia,” tuturnya.
Menurut Presiden, ruang sebesar itu adalah peluang bagi pengusaha Indonesia dan Tiongkok untuk bekerja sama. Kerja sama kedua negara, menurut dia, tak hanya terjadi satu dua tahun, tapi sudah berlangsung selama ratusan tahun. Presiden Jokowi mengatakan, volume investasi di Indonesia memang terbilang besar. Triwulan pertama 2014 saja nilainya sudah mencapai Rp 106 triliun.
Presiden meminta investor Tiongkok dan Indonesia yang ada di Tiongkok ikut berinvestasi di Indonesia. Sektor yang disebutkannya antara lain pembangunan jalur kereta api, bandar udara, dan pelabuhan laut. Selain itu, sektor lain yang bisa digarap adalah pembangunan jalan tol. Selama ini proyek jalan tol berjalan lambat dan selalu terkendala masalah pembebasan lahan.
Kali ini Presiden menjamin bahwa pemerintah akan mendukung investor terkait masalah pembebasan lahan itu. Selama ini investor biasanya dibiarkan sendiri. Tapi Jokowi berjanji, di masa dia berkuasa, menteri dan kepala-kepala daerah akan diminta ikut terlibat membantu masalah pembebasan lahan.
“Ini tekad kita agar pertumbuhan ekonomi kita ke depan bisa kembali tumbuh dengan baik,” katanya.
Presiden juga mengundang investor untuk berinvestasi di sektor migas, terutama pembangunan
refinery, supaya
lifting minyak di Indonesia bisa ditingkatkan dan impor migas bisa ditekan.