KTT APEC

Jokowi Sodorkan Ratusan Proyek Infrastruktur

CNN Indonesia
Senin, 10 Nov 2014 11:24 WIB
Keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah dalam membangun infrastruktur, coba diatasi Presiden Jokowi dengan menawarkan proyek-proyek dalam KTT APEC 2014.
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping. (Reuters Photo/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan sejumlah proyek infrastruktur yang membutuhkan investasi pihak swasta dalam ajang Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders' Meeting ke 22 yang diselenggarakan di Beijing, Tiongkok mulai hari ini (10/11).

Kantor berita Antara melaporkan, dihadapan para pemimpin dunia Jokowi mengakui pemerintah Indonesia memiliki keterbatasan anggaran untuk membangun infrastruktur. Sehingga membutuhkan bantuan investor swasta untuk membangun sejumlah proyek yang telah disusun pemerintah.

"Bujet pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur terbatas, untuk itu kami menawarkan kesempatan kepada hadirin untuk menanamkan investasinya," kata Jokowi yang didaulat memberikan kata sambutan pertama dalam ajang APEC tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyebutkan sebagian besar anggaran infrastruktur pemerintah tahun depan berasal dari penghematan dana subsidi yang secara total dialokasikan sebesar Rp 433,5 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Dana subsidi tersebut terdiri dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) Rp 363,5 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp 70 triliun.

"Pengalihan alokasi subsidi akan digunakan untuk membangun sektor pertanian terutama untuk irigasi, kemudian untuk menyediakan kapal dan pendingin bagi nelayan, serta membangun sektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Sebagian lainnya akan dialokasikan untuk pendidikan dan infrastruktur," ujarnya.

Jokowi menyebutkan salah satu proyek infrastruktur utama yang akan dikerjakan pemerintah dalam lima tahun ke depan adalah membangun 24 pelabuhan sebagai pendukung utama memperlancar arus logistik barang dan jasa di Indonesia melalui konsep tol laut yang digagasnya. Selain membangun pelabuhan baru di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Papua, pengembangan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara juga menjadi salah satu agenda pemerintah.

"Pada 2009, nilai kegiatan ekonomi yang dilayani pelabuhan ini mencapai US$ 3,6 miliar dan 2017 ditargetkan mencapai US$ 15 miliar. Kami juga akan membangun jalur kereta api di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Jadi selain pelabuhan, sektor transporasi massal juga bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk masuk," kata Jokowi.

[Gambas:Video CNN]

Sementara dari sisi infrastruktur energi, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan Indonesia juga membutuhkan investor yang berminat menanamkan uangnya untuk membangun pembangkit listrik. Pemerintah berencana membangun pembangkit dengan total kapasitas 35 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun sehingga bisa mendukung kegiatan industri dan beberapa proyek pembangunan lainnya.

Perizinan dan Lahan

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga memastikan calon investor yang berminat menanamkan modalnya selama dirinya memimpin tidak akan mengalami kendala kesulitan memperoleh perizinan maupun mengalami kesulitan membebaskan lahan pada proyek yang diminatinya.

"Sebagian besar investor yang datang kerap mengeluh tentang perizinan dan lahan. Saya telah mendesak menteri terkait, para gubernur, bupati dan walikota untuk mengatasi hal itu. Layanan satu atap perlu diberikan bagi calon investor untuk mempermudah rencana menanamkan modal di Indonesia," tegasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER