TIM ANTIMAFIA MIGAS

Faisal Basri Harus Waspadai Jegalan Mafia

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 10:05 WIB
Tugas berat akan menghadang Komite Reformasi Tata Kelola Migas, karena mafia migas sudah bekerjasama dengan para pemangku kebijakan di pemerintahan.
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri usai memberi keterangan pers dalam pengumuman Tim Reformasi Tata Kelola Migas di Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (16/11). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Utama Pusat Pengkajian Energi Universitas Indonesia Erie Soedarmo mengapreasiasi langkah pemerintah yang telah membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (migas) dan menunjuk Faisal Basri sebagai ketuanya. Namun, Erie mengingatkan tim tersebut harus mewaspadai upaya penjegalan yang dilakukan oknum-oknum tertentu dalam menjalankan tugasnya.

"Pak Faisal itu punya integritas, lugas, dan dikenal tegas. Walaupun tugas yang sekarang berat, tapi saya kenal beliau punya niat baik untuk memperbaiki negara ini," ujar Erie kepada CNN Indonesia, Senin (17/11).

Walau tak berwenang menunjuk hidung mafia migas pemburu rente, Erie mengatakan setidaknya Komite dapat membersihkan industri hulu sampai hilir migas dari oknum-oknum yang selama ini mengeruk keuntungan bagi diri dan kelompoknya sendiri. Sehingga potensi kerugian negara yang ditimbulkan dari aksi para mafia bisa dihilangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka bukan saja bergerak di sektor hilir seperti pengadaan minyak (impor) dan penyalurannya, melainkan juga bermain di sektor hulu migas. Yang repot ketika mereka sudah menggandeng pemangku kebijakan sehingga bisa menerbitkan aturan-aturan tertentu untuk mengamankan aksinya," ujar Erie yang pernah menjadi Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas.

Minggu (16/11) kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membentuk satu komite adhoc khusus yang bertugas membenahi proses bisnis, transparansi, dan perizinan di sektor migas. Kebijakan ini untuk membatasi ruang gerak mafia migas yang dinilai merugikan negara karena dinilai memiliki kendali transaksi jual-beli migas di Indonesia.

Faisal Basri sebagai ketua Komite Reformasi mengatakan tugas tim yang dipimpinnya adalah membenahi beberapa institusi yang dinilai memiliki catatan buruk dalam hal transparansi sehingga menumbuh-kembangkan praktik mafia migas. Komite juga akan mengawal proyek pembangunan kilang yang selama ini terhambat karena lambannya alur birokrasi.

Meski dinilai sulit, Faisal optimis bisa memberikan sumbangsihnya untuk memperbaiki tata kelola migas Indonesia. “Saya dan tim berjanji akan bekerja keras. Saya akan bergandengan tangan dengan LSM, korporat, dan pemangku kepentingan yang terkait," kata Faisal.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER