PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK

Swasta Siap Bangun Empat Pembangkit Biomassa

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 13:11 WIB
Dari 35 ribu MW kapasitas pembangkit listrik yang akan ditambah pemerintah dalam lima tahun ke depan, 7 ribu MW diantaranya berasal dari pembangkit energi baru.
Pemerintah berencana menambah kapasitas pembangkit listrik nasional sebanyak 35 ribu MW dalam lima tahun ke depan. (REUTERS/Bogdan Cristel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima sedikitnya empat proposal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Bioenergi dari sejumlah perusahaan listrik swasta atau independent power producer (IPP). Proposal ini diterima setelah Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 tahun 2014 tentang kenaikan tarif dasar listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Bioenergi pada 22 Oktober kemarin.

"Tapi proposal-proposal tadi tidak lantas disetujui semua karena akan diverifikasi dulu. Kalau sesuai dengan aturan dan ketentuan pasti akan kami setujui," ujar Direktur Bioenergi, Dadan Kusdiana di Jakarta, Senin (17/11).

Dari keempat proposal tersebut, Dadan bilang, total kapasitas pembangkit yang akan dibangun dari energi biomassa dan bioenergi mencapai 100 megawatt (MW). Dimana angka tersebut sejalan dengan program Ditjen EBTKE yang menargetkan pada 2015 akan terdapat tambahan pasokan listrik sebesar 100 MW dari energi biomassa dan bioenergi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Dadan mengakui pihaknya memiliki tugas berat terkait pemenuhan target pemerintah mengenai pembangunan pembangkit sebesar 35 ribu MW yang 7 ribu MW diantaranya berasal dari EBTKE. Pasalnya, dari angka 7 ribu MW kapasitas pembangkit biomassa dan bioenergi ditargetkan mencapai 1.000 MW sampai 1.200 MW hingga 5 tahun ke depan.

"Cuma kami harus tetap optimistis karena tren pembangunan pembangkit biomassa akan terus meningkat tiap tahunnya. Tahun depan 100 MW, tahun berikutnya mungkin bisa 200 MW sampai 500 MW," tuturnya.

Teknologi Jerman

Pada kesempatan yang sama, Kementerian Federal Jerman untuk Bidang Perekonomian dan Energi (BMWi) siap mendukung program Pemerintah Indonesia yang ingin meningkatkan angka pemanfaatan energi terbarukan. Perwakilan BMWi untuk Indonesia, Andreas Kleine mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah dan pelaku usaha domestik terkait penyediaan teknologi pembangkit.

"Apalagi setelah pemerintah menerbitkan aturan baru mengenai revisi harga listrik dari pembangkit biomassa dan bioenergi yang diyakini bisa menarik banyak investor. Saat ini ada delapan perusahaan Jerman yang siap menyediakan teknologinya," ujar Kleine.

Sementara itu Senior Advisor L-Core Giz, Rafael Wiese menambahkan teknologi pembangkit listrik Jerman berbahan dasar bionergi dan biomassa umumnya dibanderol dengan harga US$ 600 ribu per unit dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 1 MW. Dimana investasi ini diprediksi akan kembali dalam jangka waktu dua tahun.

"Kalau total investasi untuk pembangkit dan jaringannya bisa mencapai US$ 2,5 juta per MW," terang Wiese.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER