HARGA BBM

Minyak Naik US$ 30, Pemerintah Kaji Harga BBM

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 13:46 WIB
Jusuf Kalla berharap harga minyak mentah dunia bisa stabil dalam waktu yang cukup lama sehingga tidak harus repot melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap harga minyak mentah dunia bisa stabil dalam waktu yang cukup lama sehingga pemerintah tidak harus repot lagi melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

JK menjelaskan sebelum memutuskan menaikkan harga BBM Rp 2.000 per liter tadi malam, salah satu pertimbangan yang digunakan pemerintah adalah harga minyak mentah dunia yang saat ini berada di kisaran US$ 80 per barel menurut harga minyak Brent dan WTI. "Harga minyak dunia itu sudah turun. Tetapi nanti kita lihat lagi perkembangannya," kata JK di Jakarta, Selasa (18/11).

Menurut JK, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah masih bisa beradaptasi jika harga minyak mentah dunia kemudian bergerak naik sampai US$ 10 per barel. Tetapi JK memastikan kalau harga minyak mentah naik sebesar US$ 30 per barel menjadi US$ 110 per barel maka pemerintah kembali harus dipusingkan dengan subsidi BBM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau naiknya hanya US$ 10 itu masih oke. Tapi kalau naiknya US$ 30 pasti kita hitung ulang," ujar JK.

Stok Aman


PT Pertamina (Persero) sebelumnya memastikan stok BBM yang dikelola perseroan mencapai sekitar 18 hari untuk Premium dan sekitar 19 hari untuk Solar. Berdasarkan pantauan penyaluran harian dalam sebulan terakhir, terjadi peningkatan konsumsi harian BBM bersubsidi yaitu Premium dari semula 81.500 kiloliter (KL) per hari menjadi sekitar 87.000 KL per hari atau naik sekitar 7%, serta Solar dari 44.500 KL per hari menjadi sekitar 47.000 KL per hari atau naik sekitar 6%.

Tren kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun 2013.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER