Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menilai masuknya sekitar 400 manusia perahu asal Malaysia dan Filipina ke Kepulauan Derawan, Berau mengancam kedaulatan Republik Indonesia. Sebab, jumlah mereka semakin tahun diperkirakan akan semakin bertambah.
"Bahayanya kalau ini dibiarkan, lama kelamaan mereka akan memenuhi Derawan dan bisa-bisa mereka mengambil alih Derawan," ujar Indroyono di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (21/11).
Menurut Indroyono, hal tersebut akan menjadi perhatian utama pemerintah karena tidak ingin kasus sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan kembali terulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Waktu itu pada zaman Presiden Soeharto pembahasannya selalu ditahan, jadi baru dibahas tahun 2000 an di pengadilan tingkat internasional di Den Haag. Pada akhirnya Malaysia yang dinilai berhak memiliki pulau tersebut,” jelas Indroyono.
Pemerintah menurutnya akan terus melakukan kajian dengan beberapa ahli guna mencegah masuknya manusia perahu ke daerah-daerah perbatasan.
"Jadi kalau kita tidak hati-hati seperti ini, kejadian tersebut akan terulang lagi," ujarnya.
Penangkapan sebanyak 435 manusia perahu oleh petugas pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dilakukan pada kurun waktu 17 November-20 November 2014. Ratusan orang tersebut berlayar menggunakan 59 perahu dan 73 sampan kecil menuju Pulau Derawan, Kalimantan Timur.
Dugaan awal pemerintah, mereka berasal dari daerah Bangau-bangau Samporna, Malaysia dan Bunggau Filipina.
Menurut Menteri KKP Susi Pudjiastuti, pemerintah sementara ini menampung mereka sambil menunggu langkah lebih lanjut yang akan dilakukan Kementerian Luar Negeri. “Apakah akan di deportasi atau melalui proses lainnya, kami masih berkoordinasi,” kata Susi.