MIGAS

Sudirman Said dan Tim Antimafia Migas Bahas Petral

CNN Indonesia
Senin, 24 Nov 2014 10:53 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melakukan evaluasi atas Petral seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu.
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/11). Sudirman Said mengatakan Presiden Jokowi mengisyaratkan penutupan Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bermarkas di Singapura, bila dalam kajian menyeluruh yang akan dilakukan ditemukan Petral tidak bermanfaat bagi rakyat Indonesia. (CNN Indonesia/Antara Photo/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bergerak cepat melakukan evaluasi atas PT Petral Energy Trading Ltd (Petral) seperti yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu.

Pagi ini Sudirman memanggil Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri ke Kementerian ESDM. Pantauan CNN Indonesia, Faisal datang ke kantor Sudirman Said tersebut sekitar pukul 10.15 WIB. Bersama Faisal, tampak Direktur Indonesia Center for Green Economy Darmawan Prasodjo.

Sayangnya tidak ada informasi yang bisa diperoleh dari kedua orang tersebut yang tampak tergesa-gesa mendatangi kantor Sudirman Said.

Pekan lalu, Presiden Jokowi meminta Menteri ESDM dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengkaji ulang keberadaan Petral. Sudirman mengancam akan menutup anak usaha Pertamina itu jika ditemukan kekeliruan dalam pengelolaannya. (Baca: Sudirman Said Ancam Tutup Petral)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden meminta Menteri BUMN dan Menteri ESDM mengkaji ulang secara menyeluruh keberadaan Petral," ujar Menteri BUMN Sudirman Said dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (19/11) pekan lalu.

Menurut Sudirman, Jokowi memberikan perhatian khusus pada keberadaan Petral. "Beliau tanyakan latar belakang, peran, kedudukan, dan sebagainya. Kami beri tahu bahwa seluruh saham Petral dimiliki Pertamina," katanya.

Sudirman mengatakan kaji ulang tersebut dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa pengelolaan Petral dikerjakan dengan transparan dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Dia mengancam jika dalam pengkajian ulang ditemukan adanya tanda-tanda Petral tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka terbuka kemungkinan untuk ditutup.

"Tapi terlebih dahulu dilakukan review. Kami berdua sepakat segera mengundang dan meminta Tim Reformasi Tata Kelola melakukan kunjungan ke Petral untuk berdialog dengan manajemen Petral," tutur Sudirman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER