INDUSTRI PERTAMBANGAN

Tahun Depan Antam Bidik Penjualan Emas 8,5 Ton

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 14:08 WIB
PT Aneka Tambang Tbk tetap meningkatkan target penjualan emas tahun depan meskipun harga emas cenderung fluktuatif.
(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan penjualan emas sebanyak 8,5 ton sepanjang 2015, angka tersebut naik 21,42 persen dibandingkan target penjualan emas tahun ini sebanyak 7 ton.

General Manager unit bisnis Logam Mulia Antam Dodi Martimbang mengakui bahwa harga emas dunia memang cenderung berfluktuasi akhir-akhir ini. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan target Antam untuk dapat menjual lebih banyak emas tahun depan.

“Harga memang fluktuatif, tetapi kenyataannya volume penjualan emas kami terus meningkat dari tadinya 500 kilogram (kg) per bulan bisa menjadi 800 kg per bulan. Untuk itu kami menargetkan penjualan emas tahun depan 8,5 juta ton, naik dari target tahun ini 7 ton. Sementara hingga November 2014 penjualan sudah mencapai 5,6 ton,” kata Dodi, Selasa (25/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dodi menjelaskan, permintaan emas Antam paling banyak dari negara-negara Asia seperti India, China, dan permintaan dari dalam negeri sendiri. Dia memastikan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang berpengaruh terhadap harga emas, tidak begitu banyak menyurutkan minat masyarakat membeli emas Antam.

“Karena pola konsumsi emas masyarakat Indonesia sudah membudaya,” ujarnya.

Menurut laporan Kitco Metals Inc., dalam jangka pendek emas akan masih menjadi aset yang sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat. Nilai emas berjangka terus merosot tahun ini hingga 14 persen setelah sempat mencapai harga tertinggi pada 17 Maret 2014, yaitu US$ 1.392,60.

Sampai kuartal III 2014, Antam membukukan penjualan Rp 5,81 triliun turun 34 persen dibandingkan jumlah penjualan periode yang sama di 2013 sebesar Rp 8,8 triliun. Penjualan emas memberi kontribusi terbesar terhadap total penjualan perseroan, meskipun nilainya turun menjadi Rp 2,79 triliun dibandingkan Rp 3,84 triliun sampai kuartal III 2013.

Turunnya penjualan tersebut berpengaruh pada kerugian yang dialami Antam sampai kuartal III 2014 yaitu Rp 563,83 miliar dibandingkan laba bersih kuartal III 2013 sebanyak Rp 348,15 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER