PROGRAM PEMERINTAH

Pemerintah Galakkan Lagi Program Konversi BBM ke Gas

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 09:15 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan konversi BBM ke gas akan digalakkan lagi untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi.
Seorang supir berada didekat bajaj ketika mengantre untuk pengisian bahan bakar gas (BBG) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas Kawasan Pedongkelan, Jakarta, Rabu (12/11). Supir Bajai berbahan bakar gas mengeluhkan masih minimnya stasiun pengisian BBG di Jakarta yang mengakibatkan antrean panjang saat pengisian bahan bakar. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menggalakan kembali program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi yang selama ini tidak optimal dijalankan. Hal tersebut dilakukan untuk menyiasati tren peningkatan konsumsi BBM bersubsidi ditengah menurunnya produksi minyak nasional.

"Konversi BBM ke gas itu program yang sudah lama direncanakan dan dikaji. Ini waktunya untuk (segera) dilaksanakan," ujar Menteri ESDM Sudirman Said kepada CNN Indonesia, kemarin malam.

Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Sudirman bilang, pemerintah akan berupaya maksimal agar penggunaan gas sebagai bahan bakar alternatif dapat berjalan. Selain itu pemerintah pun akan mendesak seluruh stakeholder untuk berperan aktif dalam pembangunan infrastruktur gas di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sedang mempelajari program konversi ini dengan semua pihak. Antara lain dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)," terang Sudirman.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Naryanto Wagimin memastikan akan segera membenahi tata kelola minyak dan gas bumi (migas) nasional demi mempercepat proyek pipa gas yang molor. Diyakini, rampungnya proyek pipa akan menyukseskan upaya konversi BBM ke gas bumi yang direncanakan Pemerintah.

"Pada prinsipnya, kendala di sektor infrastruktur gas itu adalah susah mendapat sumber gas dan mencari siapa pembelinya. Kita harus segera selesaikan ini demi menyukseskan program konversi," ujar Wagimin beberapa waktu lalu.

Menurut Naryanto pemerintah akan memediasi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), perusahaan pipa gas serta pelaku industri yang menjadi konsumen. Ini dilakukan untuk memastikan pasokan serta menjamin bisnis perusahaan pipa gas dan juga industri.

"Kalau untuk problem pendanaan pipa itu urusan mereka. Saya akui ini juga menjadi masalah tersendiri," tuturnya.

Banyak proyek pipa gas di Indonesia molor karena perusahaan tak bisa memenuhi modal kerja yang berujung pada terlambatnya program konversi. Diantaranya proyek Pipa gas Kalimantan-Jawa I (Kalija) yang sebelumnya digarap PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sejak 2006 silam. Setelah 80 persen saham Kalija I diakusisi Perusahaan Gas Negara pada 2014 lalu, proyek pipa sepanjang 207 kilometer itu kini mulai dilanjutkan kembali.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER