BBM BERSUBSIDI

Tahun Depan AKR Bantu Lagi Pertamina Jual Premium dan Solar

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 13:19 WIB
PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk menyingkirkan tujuh perusahaan hilir migas lain untuk memperebutkan proyek distribusi BBM bersubsidi.
Kemacetan terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Dewi Sartika, Jakarta, pada Senin malam (17/11), karena antrean kendaraan bermotor yang hendak isi BBM bersubsidi sebelum harganya naik pada Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andi N. Sommeng memastikan telah menunjuk dua perusahaan yang akan mendistribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan. Dua perusahaan yang ditetapkan sebagai pemenang lelang pendistribusian BBM bersubsidi adalah PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

"Mereka memenangkan beauty contest dari tujuh perusahaan yang mengajukan. Nantinya mereka akan mendistribusikan BBM bersubsidi," ujar Andi di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (1/12).

Meski begitu, BPH Migas belum dapat memastikan besaran BBM bersubsidi yang akan disalurkan oleh masing-masing dua perusahaan tadi. Keputusan mengenai besaran volume BBM bersubsidi akan diumumkan Rabu (10/12) pekan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pasti jatah perhitunganya akan dilihat dari banyaknya jumlah nozzle. Bukan dari jumlah SPBU," tutur Andi.

Keberhasilan AKR memenangkan lelang pendistribusian BBM bersubsidi mengulangi hasil lelang tahun ini dimana AKR dipercaya pemerintah mendistribusikan BBM bersubsidi sebanyak 600 ribu kiloliter (kl) dan Pertamina mendapat jatah distribusi sebanyak 45,4 juta kl.

Lantaran jumlah penyaluran BBM bersubsidi oleh AKR sampai saat ini tak lebih dari 300 ribu kl, BPH kemudian menjadikan wanprestasi tersebut sebagai acuan kedepan. Kesulitan AKR dalam mendistribusikan BBM bersubsidi ke masyarakat karena pereroan baru memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tak lebih dari 300 unit sementara Pertamina melebihi 6 ribu unit.

"Itu (wanprestasi) juga yang akan kami pertimbangan karena infrastruktur AKR belum banyak yang selesai," kata Andi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER