MAFIA MIGAS

Tim Antimafia Migas Rapat Perdana dengan Dirut Pertamina

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 10:03 WIB
Sejumlah masalah yang akan dibahas antara lain terkait Petral, mekanisme pengadaan BBM, dan biaya produksi BBM Pertamina.
Dwi Soetjipto, Dirut Pertamina yang baru dijadwalkan akan menggelar rapat dengan tim Antimafia Migas, Rabu (3/12). (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau lebih dikenal dengan tim Antimafia Migas pimpinan Faisal Basri kembali bergerak cepat. Tak lama setelah pemerintah menunjuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru, kedua pihak akan menggelar rapat terkait pembenahan sistem tata kelola migas nasional.

“Kemungkinan Rabu akan kami gelar di Kementerian ESDM," ujar anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Agung Wicaksono kepada CNN Indonesia, Senin (1/12).

Agung mengatakan pertemuan tersebut akan membahas mekanisme pengadaan bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini dituding menjadi celah para pemburu rente dalam mencari keuntungan yang merugikan negara. Selain hal tadi, tim Antimafia Migas dan Pertamina juga akan membahas transparansi biaya produksi BBM dalam rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokusnya tetap ke Petral. Ini seperti yang sudah kami sampaikan beberapa waktu lalu," kata Agung.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan akan mengkaji secara komprehensif mengenai keberadaan anak usaha Pertamina yang bertugas membeli minyak mentah dan bahan bakar minyak impor yakni Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Bahkan pemerintah menurut Rini berencana memindahkan kegiatan bisnis Petral dari Singapura ke Indonesia.

"Pemindahan ini untuk meningkatkan sistem transparansi pembelian (tender BBM) dan juga supply chain. Tapi kami tahu kalau proses ini tidak mudah dan membutuhkan waktu tiga bulan untuk mereview seluruhnya," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER