Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Pengolahan, Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk tidak mengintervensi rencana kerjasama yang akan dibuat perseroan dengan Sonangol EP, perusahaan minyak asal Angola. Ahmad menilai DPR masih belum mengerti duduk persoalan mengenai kerjasama Pertamina dengan Sonangol yang dibuat hanya beberapa hari setelah Kabinet Kerja terbentuk.
“Masalahnya hanya masalah informasi yang belum jelas. Kita perlu jelaskan plus minusnya kerjasama ini. DPR belum tahu pokok masalah secara menyeluruh, sudah komentar dahulu,” ujar Ahmad di Jakarta, Rabu (3/12).
Ahmad menambahkan keengganan Sonangol EP untuk memberikan potongan harga akibat Pertamina belum memenuhi beberapa syarat yang tercantum di dalam MoU. Namun, Ahmad masih menegaskan bahwa kerjasama dengan Sonangol ini akan memberikan manfaat baik bagi perekonomian Indonesia.
"Ya saya katakan karena syarat di MoU belum terpenuhi. Tapi bukan berarti tidak ada gunanya kerjasama dengan Sonangol. Kalo joint venture ini terpenuhi kita dapat untung banyak,” tambah Ahmad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jika DPR tidak mengizinkan kerjasama dengan Sonangol, Ahmad mengatakan Pertamina akan mencari produsen minyak lain demi mengamankan pasokan minyak mentah untuk Indonesia.
"Sekarang kalaupun kilang kita upgrade dan kita bangun baru, minyak yang kita olah juga nggak ada kan. Artinya apa? Kami tetap harus cari partner selain untuk mengembangkan kilang juga yang bisa menjamin pasokan minyaknya,” kata Ahmad.