AKSI KORPORASI

Energi Persada Bakal Habiskan Modal US$ 187 Juta di 2015

CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2014 13:58 WIB
PT Energi Mega Persada menargetkan produksi minyak 165.000 barel per hari (bph) pada 2020 dari blok Malacca, blok Bentu, blok ONWJ, dan blok Kangean.
PT Energi Mega Persada menargetkan produksi minyak 165.000 barel per hari (bph) pada 2020 dari blok Malacca, blok Bentu, blok ONWJ, dan blok Kangean.(REUTERS/Jo Yong-Hak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang minyak dan gas keluarga Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk, menyiapkan dana belanja modal senilai US$ 187 juta untuk meningkatkan produksi hingga 15 persen pada 2015.

Imam P. Agustino, Direktur Utama Energi Mega,  mengatakan dana belanja modal tersebut bakal digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi yang sudah ada.Pihaknya berencana meningkatkan produksi sebesar 10 persen hingga 15 persen.

“Rencana peningkatan produksi di blok Bentu dan Tonga. Sementara untuk blok Mallaca, kita akan mempertahankan produksi,” ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (5/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan pada saat ini pertumbuhan produksi perseroan ditopang oleh empat aset utama yaitu blok Malacca, blok Bentu, blok ONWJ, dan blok Kangean. Imam juga menuturkan, pada 2020, pihaknya menargetkan mampu menembus produksi minyak 165.000 barel per hari (bph).

Dari sisi kinerja, pada semester I 2014 perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar US$ 413,38 juta atau naik 10 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 374,58 juta.

Sementara perolehan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) berhasil mencapai US$ 254,13 juta, naik 20 persen dari periode yang sama tahun lalu US$ 211,52 juta. Peningkatan penjualan dan EBITDA ini disebabkan oleh kenaikan volume produksi dan peningkatan harga jual gas.

Pada tahun lalu perseroan berhasil melunasi dan membiayai kembali (refinancing) sebagian dari pinjaman untuk menurunkan beban bunga terkait. Oleh sebab itu, beban keuangan perusahaan telah berhasil diturunkan hampir 30 persen pada semester I 2014 dari periode yang sama tahun lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER