INDUSTRI PERTAMBANGAN

Proyek Pembangkit Listrik Macet, Batubara Banyak di Ekspor

CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2014 15:31 WIB
Sampai Oktober 2014, total batu bara yang diserap oleh pembeli dalam negeri hanya 55 juta ton dari total produksi 380 juta ton. Selebihnya di ekspor.
Suasana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Sumur adem Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/12). PLTU 1 Sumur adem menghasilkan 3x330 MV dan menjadi Bagian dari Fast Track Program 10.000 MV tahap 1 yang menyuplai listrik di Jawa - Bali. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kebijakan pemerintah mengalokasikan produksi batubara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) tahun ini tidak mencapai target. Hingga akhir Oktober 2014, alokasi DMO batubara baru mencapai 55 juta ton.

"Padahal targetnya tahun ini 95 juta ton. Sepertinya (target) tidak akan sampai," ungkap Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, R. Sukhyar di Jakarta, Jumat (5/12).

Dengan realisasi produksi batubara sampai Oktober 2014 mencapai angka 380 juta ton, artinya sebanyak 325 juta ton batubara lebih banyak dijual produsen batubara nasional ke pasar ekspor atau sebanyak 85,52 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukhyar menuding rendahnya penyerapan batubara oleh pembeli dalam negeri karena banyak proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bertenaga batubara yang penyelesaiannya molor dari yang dijadwalkan. Tak heran serapan batubara tahun ini jauh dari yang ditargetkan.

Sukhyar pun masih belum dapat memastikan berapa realisasi DMO batubara tahun ini. "Harusnya ada direktorat downstream untuk mengurusi hal-hal semacam ini," tutur Sukhyar.

Target DMO 2015

Ditengah upaya pembatasan produksi batubara, Pemerintah menargetkan angka DMO 2015 mencapai 110 juta atau lebih tinggi 15 juta ton dari target 2014 di kisaran 95 juta ton. Sukhyar pun optimistis pihaknya dapat menggapai target tersebut meski alokasi DMO tahun ini tak mencapai target.

"Tahun depan pasti. Apalagi pemerintah sedang fokus untuk mendorong penyelesaian sejumlah proyek PLTU," katanya.

Optimisme tersebut, didasari oleh rencana Presiden Joko Widodo yang ingin membangun PLTU berkapasitas total 7 ribu Megawatt per tahun. Dengan adanya proyek tersebut, diperkirakan bisa meningkatkan pembelian konsumsi batubara sebanyak 21 juta ton.

“Kami menghitung setiap 1 MW itu memerlukan 3 juta ton batubara per tahun. Kalau business as usual-nya saja sudah 110 juta ton kemungkinan, realisasi DMO tahun depan mencapai 131 juta ton," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER