Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) memperkirakan jumlah produksi batubara Indonesia tahun ini hanya sekitar 400 juta ton sampai 410 juta ton. Artinya, realisasi produksi batubara 2014 turun sekitar 15 juta ton dibandingkan produksi batubara tahun lalu yang menyentuh angka 425 juta ton.
"Penyebabnya karena regulasi, penerapan ET (Eksportir Terdaftar) dan rendahnya harga jual. Saya kira pengusaha juga akan menahan angka produksi karena kendala-kendala tersebut," ujar Ketua Umum APBI, Bob Kamandanu di Jakarta, Jumat (5/12).
Fenomena penurunan produksi tersebut, menurutnya akan berdampak positif pada program Pemerintah yang ingin mengendalikan produksi dan ekspor demi menjaga cadangan batubara Indonesia. Meski begitu, Bob tak yakin penurunan produksi dapat mengangkat harga jual batubara yang saat ini terus menurun dan berada di kisaran US$ 74 per ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk menaikkan harga jual sepertinya harus ada langkah-langkah seperti kartel dengan produsen batubara seperti Australia. Kalau Indonesia memangkas produksi sebesar 100 juta, saya pikir baru bisa," kata Bob.
Di kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar mengatakan realisasi produksi batubara sampai Oktober 2014 menyentuh angka 380 juta ton. Dimana 55 juta ton diantaranya dialokasikan untuk domestik.
"Tahun depan akan dibatasi pada angka 420 juta ton. Saya masih yakin tahun ini produksi akan melewati 425 juta ton," tuturnya.