DIREKSI BARU GARUDA

Arif Wibowo Resmi Gantikan Emirsyah Satar?

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 09:18 WIB
CEO Citilink Arif Wibowo dikabarkan telah mendapat persetujuan RUPSLB menggantikan Emirsyah Satar sebagai Dirut Garuda Indonesia.
Arif Wibowo, CEO Citilink Indonesia yang juga Ketua Umum INACA. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO PT Citilink Indonesia Arif Wibowo dikabarkan telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk sebagai pengganti Emirsyah Satar di posisi Direktur Utama perseroan.

Sumber CNN Indonesia yang mengikuti RUPSLB tersebut mengatakan selain posisi di Direktur Utama, ada dua Direksi lain yang disetujui diganti oleh pemegang saham.

"Direktur Keuangan dan Direktur Pemasaran dan Penjualan juga diganti. Sebentar lagi baru mau mulai agenda pertama RUPSLB," ujar sumber CNN Indonesia, Jumat (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika benar Arif Wibowo ditetapkan secara resmi sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, maka dia diperkirakan berhasil menyingkirkan dua kandidat kuat lainnya yaitu Rinaldi Firmansyah, dan Zulkifli Zaini.

Berikut profil singkat Arif Wibowo:

Pegawai karir di Garuda yang sejak 2012 menempati posisi CEO PT Citilink Indonesia. Arif tergolong sukses mengembangkan model bisnis penerbangan berbiaya murah alias low cost carrier (LCC) dan berhasil membesarkan anak usaha Garuda itu menjadi perusahaan yang menguntungkan. 

Ketika awal dibentuk, Citilink hanya mempunyai 9 pesawat, yang lima di antaranya merupakan hibah dari induk perusahaan. Seiring dengan meningkatnya bisnis perseroan, jumlah pesawat Citilink kini bertambah menjadi 28 pesawat.

Pada kuartal III 2014, Citilink berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 3,8 juta atau setara Rp 45,98 miliar. Perolehan laba tersebut lebih baik dibandingkan rugi bersih yang dialami pada periode yang sama di 2013 sebesar US$ 5,6 juta atau Rp 67,76 miliar. Namun, laba yang diperoleh Citilink tersebut jelas tidak bisa menutupi kerugian yang dialami induk usahanya sampai kuartal III 2014. Garuda tercatat membukukan rugi bersih sebesar US$ 219,54 juta atau sekitar Rp 2,65 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER