INDUSTRI OTOMOTIF

Target Ekspor Otomotif Jokowi Terkendala Birokrasi

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 19:43 WIB
Masih lambatnya pengurusan dokumen ekspor dan berbelitnya pengurusan fasilitas bea masuk yang ditanggung pemerintah menjadi penghambat ekspor otomotif.
(CNNIndonesia/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa masalah masih menaungi industri otomotif untuk dapat melakukan ekspor. Diantaranya adalah masih lambatnya pengurusan dokumen ekspor dan berbelitnya pengurusan fasilitas bea masuk yang ditanggung pemerintah.

Seperti diketahui Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menargetkan ekspor industri otomotif mencapai 40-50 persen dari produksi. Target tersebut dinilai terlampau tinggi, apalagi jika target ditetapkan untuk dicapai pada tahun depan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak pada Kamis (11/12), dalam pertemuannya dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dan Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), beberapa permasalahan tersebut dirundingkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku usaha juga mempersoalkan belum diberikannya insentif kepada industri otomotif yang melakukan ekspor, misalnya berupa tax holiday ataupun pemotongan pajak perusahaan. Dari sisi kebijakan industri, masalah teknologi kendaraan bermotor di Indonesia yang belum mengikuti standar di negara maju adalah standar bahan bakar.

Lebih lanjut, pelaku usaha juga menilai kebijakan pemerintah yang dilaksanakan tidak secara bertahap dan periodik berdampak terhadap perencanaan produksi. Hal itu ditambah kemungkinan pengenaan bea masuk safeguard bagi bahan baku industri komponen.

Nus mengungkapkan untuk kinerja ekspor otomotif sepeda motor, penetrasi Indonesia masih sangat kecil hanya 0,5 persen dari total ekspor. Adapun dari jumlah tersebut, 70 persennya masih berasal dari komponen.

“Namun di sisi lain, tren ekspor otomotif pada 2009 hingga 2013 cukup bagus. Pertumbuhannya mencapai 37 persen,” katanya di sela peresmian pabrik PT Astra Honda Motor di Karawang, Kamis (11/12).

Nus mencatat saat ini beberapa negara tujuan ekspor otomotif adalah Singapura, Filipina, Thailand, Jepang dan Amerika Serikat. Sementara untuk ekspor ke Jepang, Nus menuturkan kebanyakan adalah komponen.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER