DIREKSI BARU GARUDA

Menteri Rini kepada Dirut Garuda: Setiap US$ 1 Dihitung

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 18:40 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Dirut Arif Wibowo dan manajemen Garuda menghitung setiap pengeluaran yang dilakukan maskapai itu.
Dirut baru Garuda Indonesia Arif Wibowo dan pendahulunya, Emirsyah Satar (CNN Indonesia/Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Arif Wibowo langsung menemui Menteri BUMN Rini Soemarno di kantor Kementerian BUMN, Jumat (12/12) sore ini. Dalam pertemuan selama satu jam itu Arif mengungkapkan beberapa hal yang menjadi tuntutan Rini.

"Tadi di-briefing sama ibu soal tanggung jawab membawa Garuda ke arah yang semakin baik. Beliau tadi sangat detil menjelaskan apa-apa yang menjadi tugas Garuda Indonesia," kata Arif saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (12/12).

Dalam pertemuan itu, Rini meminta Arif dan manajemen Garuda menghitung setiap pengeluaran yang dilakukan Garuda dan tidak terlalu gegabah dalam mengeluarkan biaya operasional yang sebagian besar menggunakan kurs dollar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap US$ 1 yang dikeluarkan Garuda harus dihitung berapa manfaat yang diterima ke perusahaan, sangat detil," kata Arif.

Menanggapi permintaan Rini, Arif pun akan mempersiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah dengan mengurangi kerugian di kuartal pertama 2015 dan memotong biaya-biaya operasional yang dianggap tidak perlu. "Yang penting kita meminimalkan loss, terutama kuartal pertama," kata Arif.

Target Pertumbuhan Penumpang 10 persen

Arif juga menetapkan target pertumbuhan penumpang menjadi 10 persen di tahun depan. Hal itu didasarkan pada target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mencapai 5,5 persen pada tahun depan.

"Saya memakai cara yang konservatif, pertumbuhan penumpang itu biasanya dua kali dari pertumbuhan ekonomi. Kita mengamankan diri untuk benar-benar melalui periode satu tahun dengan aman," kata Arif.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER