PELEMAHAN RUPIAH

Kemenkeu: Pasar Obligasi Negara Masuk Kategori "Waspada"

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 15:44 WIB
Pemerintah bersiap melakukan pembelian kembali (buy back) surat utang negara di bawah kerangka Bond Stabilization Framework (BSF).
Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting menggelar Konferensi pers lelang ORI 011. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kondisi pasar keuangan Indonesia sempat masuk kategori "waspada" menyusul meningkatnya aksi jual obligasi negara oleh investor asing yang memperlemah rupiah. Untuk itu, pemerintah bersiap melakukan pembelian kembali (buy back) surat utang negara di bawah kerangka Bond Stabilization Framework (BSF).

"Kalau indeks waspada itu 0,4, terus kalau berapa itu siaga. Kalau kemaren itu sudah tahapan waspada," ujar Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (16/12).

Robert menjelaskan ada sejumlah indikator yang harus dipenuhi untuk melakukan buyback obligasi negara dalam kerangka BSF, yakni pelemahan kurs, perubahan kepemilikan obligasi oleh asing, dan kenaikan imbal hasil (yield).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami monitor dulu pasar SBN (surat berharga negara), kami belum perlu melakukan buyback karena sekarang sudah stabil karena kemarin BI sudah melakukan buyback," tuturnya.

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan imbas pelemahan rupiah sudah terasa di pasar obligasi negara menyusul kenaikan yield SUN . Menurutnya, hal ini terjadi karena aksi ambil untung para pelaku pasar.

"Yeild obligasi negara Indonesia naik 76 basis poin (bps), Brazil 66,8 bps, dan Turki 78 bps," katanya.

Untuk mengantisipasi memburuknya keadaan, Bambang mengatakan pemerintah telah menyiapkan BSF sebagai instrumen stabilisasi, yang salah satunya dengan melakukan buybcak obligasi negara.  

"Kita juga akan dorong BUMN untuk melakukan hedging (lindung nilai) dalam transaksi mata uang asing," katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER