KEBIJAKAN SUBSIDI BBM

JK Lebih Sreg Subsidi Tetap dari Tiga Opsi Subsidi BBM

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 13:48 WIB
Untuk membuat subsidi BBM dalam APBN lebih stabil tidak terpengaruh harga minyak dunia, JK memilih penerapan skema subsidi tetap.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil seusai menggelar rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/12). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menegaskan pilihannya agar pemerintah menggunakan skema pencairan subsidi tetap untuk setiap liter bahan bakar minyak (BBM) yang didistribusikan ke masyarakat tahun depan. Hal tersebut menjadi pilihan JK, diantara tiga opsi subsidi BBM yang tengah dikaji Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

JK menilai pergerakan harga minyak tahun ini sangat menarik. Usai naik tinggi sampai pertengahan tahun, harga minyak dunia kemudian turun drastis sampai saat ini.

“Subsidi minyak sangat turun drastis karena dua hal itu. Tapi jangan lupa revenue pemerintah turun juga dari penjualan minyak. Tapi bagi APBN ini bagus, karena tahun depan kita bisa menggunakan subsidi untuk proyek yang produktif,” ujar JK di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar bisa membuat APBN menjadi lebih stabil tahun depan karena tidak terombang-ambing pergerakan harga minyak dunia, JK menilai pemerintah harusnya menetapkan anggaran subsidi tahun depan di satu angka tertentu.

“Tahun depan kalau keadaan lebih stabil, yang terbaik adalah membuat harga dengan suatu subsidi yang fix. Katakanlah Rp 1.000 atau Rp 1.500 subsidi per liter. Sehingga tidak perlu lagi selalu ada rapat atau keputusan yang menegangkan. Sama seperti harga Pertamax, tidak ada lagi rapat,” ujar JK.

(Baca juga: BPH Migas Usul Subsidi Tetap BBM Rp 2.000 per Liter)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER