EKONOMI MAKRO

Pemerintah Terlalu Pede Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 15:28 WIB
Pemerintah dinilai terlalu tinggi memasang target pertumbuhan ekonomi 5,8 persen dalam APBN 2015.
Jajaran gedung bertingkat di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 19 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,8 persen. Namun hal tersebut dinilai terlalu berat oleh ekonom Standar Chartered Bank Eric Alexander Sugandhi yang mengatakan tahun depan ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh di kisaran 5,2 hingga 5,5 persen.

“Sampai akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia kami perkirakan 5,1 persen dan tahun depan antara 5,2 hingga 5,5 persen masih bisa. Tapi kalau 5,8 persen seperti yang ditargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), berat banget," ujar Eric di Jakarta, Rabu (17/12).

Eric menjelaskan angka perkiraan yang dihasilkannya berdasarkan prediksi tingkat konsumsi rumah tangga yang masih seret akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsumsi rumah tangga terpengaruh oleh kenaikan harga BBM. Januari mungkin masih ada sedikit pemulihan," kata Eric. Menurutnya pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi menyentuh angka 5,3 hingga 5,4 persen, apabila pemulihan konsumsi rumah tangga di Januari dapat dilewati dengan aman.

BI Rate Pengaruhi Investasi

Standard Chartered memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 7,75 persen di kuartal pertama. Namun, apabila The Fed jadi menaikan suku bunganya di kuartal ketiga, Eric memperkirakan BI akan mengerek suku bunganya naik 50 basis poin atau 8,25 basis poin. Namun Eric khawatir kenaikan BI rate akan melemahkan investasi portofolio di Indonesia.

"Tapi yang saya khawatir itu di investasi. Dengan BI rate yang sekarang itu, ada impact-nya juga ke investasi. Tingginya suku bunga membuat investasi di Indonesia menjadi mahal. Padahal pemerintah sedang mengejar investasi untuk proyek infrastruktur,” ujarnya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER