KEBIJAKAN SUBSIDI BBM

Jika Rupiah Menguat, Subsidi Tetap BBM Dimulai Januari

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 15:36 WIB
Pemerintah ingin menerapkan subsidi tetap dalam penentuan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai tahun depan. Tapi terganggu oleh pelemahan nilai tukar rupiah.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah bakal menerapkan subsidi tetap dalam penentuan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai tahun depan. Tapi putusan soal kebijakan itu ‘terganggu’ oleh pelemahan nilai tukar rupiah, yang saat ini sudah mencapai Rp 12.800 per dolar AS.

“Kami sedang mengkaji subsidi tetap, tapi dolarnya naik, itu yang jadi masalah,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Naryanto Wagimin, di Jakarta, Rabu (17/12). (Baca: JK Lebih Sreg Subsidi Tetap dari Tiga Opsi Subsidi BBM)

Opsi soal subsidi tetap itu, kata Naryanto, akan diputuskan oleh Presiden Joko Widodo.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subsidi tetap, kata Naryanto, berangkat terus turunnya harga minyak dunia sehingga harga Premium sempat menyentuh harga keekonomian. Namun kurs rupiah yang melemah membuat opsi subsidi tetap itu belum bisa diputuskan.
 
“Januari (akan ditetapkan) kalau harga minyak tetap rendah dan dolarnya turun," kata Naryanto.

Pemerintah punya tiga opsi terkait pengenaan subsidi terhadap harga BBM. Pertama, memberikan subsidi tetap. Kedua, subsidi floating atau pemberian subsidi secara fluktuatif. Ketiga, menurunkan harga BBM bersubsidi.

Harga minyak dunia saat ini berkisar US$ 60 per barel. Sedangkan angka Indonesian Crude Price (ICP) berada di angka US$ 63 per barel. Ini jauh di bawah estimasi di APBN yaitu US$ 105 per barel.  

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Andi Noorsaman Sommeng, mengatakan BPH Migas akan melaksanakan pengawasan dan pengendalian jika nantinya pemerintah tetap memberikan subsidi. (Baca: BPH Migas Usul Subsidi Tetap BBM Rp 2.000 per Liter)

"Tahun depan masih ada pengendalian selama masih ada subsidi," tutur Andi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER