PASAR MODAL

Indeks Diprediksi Menguat Dibayangi Sentimen Positif The Fed

CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2014 06:00 WIB
IHSG diperkirakan menguat pada rentang support 5.070-5.090 yang diikuti apresiasi rupiah ke kisaran Rp 12.580-12.540 per dolar AS.
Aktivitas perdagangan saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 21 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mempertahankan suku bunga acuan diyakini memberikan sentimen positif terhadap pasar modal Indonesia. Pada perdagangan hari ini, Jumat (19/12),

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada rentang support 5.070-5.090 dan resisten 5.120-5.138 dengan kecenderungan menguat. Sementara rupiah diprediksi menguat di kisaran Rp 12.580-12.540 per dolar AS (kurs tengah BI).

Reza Priyambada, Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), mengatakan tampaknya pelaku pasar masih memanfaatkan tren positif di pasar. Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk sell off, Reza optimistis IHSG menguat kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pasca-dirilisnya pemberitaan terkait hasil rapat The Fed yang belum mensinyalkan akan adanya kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, laju bursa saham AS bergerak di zona hijau dan berimbas positif pada laju IHSG,” ujarnya dalam riset, Kamis malam (18/12).

Menurutnya, pelaku pasar tentu akan kembali melakukan aksi beli terhadap saham-saham berkapitalisasi besar. “Saham-saham kapitalisasi besar (big caps) kembali menjadi perburuan pelaku pasar dan kembali dalam jajaran top gainer,” katanya.

Meskipun laju bursa saham Asia cenderung variatif dan aksi jual asing kembali meningkat, Reza Priyambada menilai berlanjutnya penguatan rupiah cukup mampu mempertahankan IHSG di zona hijau.

Dia menyatakan laju nilai tukar rupiah bergerak sesuai perkiraannya. Ekspektasi akan adanya intervensi tambahan dari Bank Indonesia (BI) dinilai dapat menstabilkan rupiah.

“Sehingga kami perkirakan masih ada ruang bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya,” ujarnya.

Terlebih, katanya, hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang belum akan menaikan suku bunga semakin memberikan angin segar bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan. Meski Yuan dan Won melemah, tetapi tidak menghalangi rupiah bergerak positif.

“Selain itu ada sentimen positif tambahan dari penguatan poundsterling dan pernyataan BI yang dinilai cukup positif, yang memberikan sinyal kepastian level yang akan dijaga, yaitu di level Rp 11.900 – 12.300 per dollar AS,” ujarnya.

Menurutnya, dengan pernyataan BI yang dinilai cukup positif tersebut akan memberikan sentimen positif pada laju rupiah. “Diharapkan masih ada ruang bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya di kisaran Rp 12.580-12.540 (kurs tengah BI).”

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER