Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri akan menyerahkan dua rekomendasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said pekan depan. Rekomendasi baru tersebut merupakan kelanjutan dari diserahkannya
enam rekomendasi terkait impor bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) pada akhir pekan lalu.
Faisal mengatakan rekomendasi pertama yang akan diberikan timnya kepada pemerintah adalah terkait keberadaan Pertamina Energy Trading Limited (Petral), anak usaha Pertamina yang mengimpor minyak dan BBM ke Indonesia.
“Masih dibahas bentuk rekomendasi terkait Petral. Walau waktu semakin sempit tapi kami tetap berkomitmen untuk memberi rekomendasi Petral kepada Menteri ESDM sebelum akhir tahun," ujar Faisal di Jakarta, Rabu (24/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain rekomendasi status Petral, tim yang juga disebut Tim Antimafia Migas juga akan merekomendasikan agar Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina menjadi satu-satunya pintu dalam pengadaan minyak impor. Hal tersebut dengan pertimbangan selama ini pengadaan impor minyak juga dilakukan oleh anak usaha Petral yakni Pertamina Energy Service (PES) di Singapura. Sementara ISC hanya berwenang dalam penentuan jumlah dan spesifikasi minyak yang harus diimpor.
"Kalau cuma ISC saja kan pengawasannya tentu akan lebih mudah. Disamping Pemerintah juga bisa menjalin kerjasama dengan negara lain yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh Pertamina," tuturnya.