Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Reformasi Tata Kelola Migas menuding mekanisme pengadaan minyak oleh Pertamina Energy Trading Limited (Petral) menjadi celah masuk pemburu rente untuk merugikan negara. Minyak yang dibeli oleh anak usaha Pertamina tersebut disebut-sebut berasal dari segelintir
trader yang digandeng oleh National Oil Company (NOC), antara lain Global Energy Resources, dan SK Energy dan Ventura.
"Data yang ditongolin Petral sih semu kalau untuk trader. Tapi Kami menemukan data salah satunya trader yakni Global dan SK Energy untuk pengadaan minyak," ujar Ketua Tim Reformasi Tata Lelola MIgas Faisal Basri, Rabu (24/12).
Sebelumnya, Faisal mengatakan kebanyakan NOC tak memiliki volume yang cukup untuk memenuhi pesanan minyak Petral. Sebagai solusi, NOC harus menggandeng beberapa trader untuk memenuhi kewajibannya ke Petral, yang disinyalir menjadi celah bagi para pemburu rente.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau benar ada indikasi penyimpangan, Kami akan berikan informasi ke KPK sebagai penegak hukum. Karena ini bukan kewenangan Kami," tuturnya.
Faisal juga pernah menyebutkan wacana pembubaran Petral sudah bergulir sejak Dahlan Iskan menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun,
upaya Dahlan dihalang-halangi oleh atasan Dahlan Iskan. "Ya sama-sama tahu lah, siapa atasan Pak Dahlan," ungkap Faisal tanpa mau menyebut secara eksplisit atasan Dahlan.