KRISIS RUSIA

Bank Sentral Rusia Mulai Kehabisan Cadangan Valas

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 16:18 WIB
Sejak awal Desember, pemerintah Negeri Beruang Merah telah mengeluarkan dana lebih dari US$ 21 miliar untuk memperkuat rubel.
Mata uang Rubel Rusia. (REUTERS/Eduard Korniyenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank sentral Rusia mulai mengalami kekurangan kas valuta asing untuk menghentikan pelemahan nilai tukar mata uang rubel dan krisis yang mengancam ekonomi negara tersebut.

Hingga saat ini, bank sentral Rusia telah menggelontorkan lebih dari US$ 110 miliar sebagai suplai valuta asing. Jumlah tersebut diketahui lebih dari seperempat dari cadangan yang ada.

Cadangan finansial Rusia yang juga berasal dari emas dan aset lancar lainnya, telah turun menjadi sebesar US$ 398,9 miliar pada 19 Desember 2014 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengeluaran Rusia dinilai sangat masif pada beberapa minggu ini. Sejak awal Desember saja, pemerintah Negeri Beruang Merah itu telah mengeluarkan dana lebih dari US$ 21 miliar.

Lebih lanjut, pengeluaran tersebut seiring dengan beberapa langkah lain untuk menopang sektor perbankan, yang bertujuan menahan pelemahan rubel.

Rusia sedang melangkah dalam jalur yang tujuannya memompa 1 triliun rubel atau US$ 18,6 miliar kepada perbankan Rusia pada tahun depan. Selain itu, Rusia juga ingin mempertahankan deposit asuransi untuk menyimpan dana hingga US$ 26.000.

Di sisi lain, mata uang rubel sempat menanjak hingga 6 persen terhadap dolar Amerika Serikat pada Jumat (26/12) lalu.

Kepala Ekonom Sberbank CIB Evgeny Gavrilenkov mengatakan strategi bank sentral Rusia dengan menggelontorkan valas adalah tidak ideal, dan malah membebani area lain di sektor finansial.

"Liabilitas perbankan dan restrukturisasi utang memiliki biaya yang tinggi pada saat ini. Hal itu menyebabkan sistem perbankan sangatlah rapuh," ujarnya seperti dikutip dari CNN Money, Sabtu (27/12).

Untuk diketahui, pada minggu lalu, sebuah bank lokal Rusia terpaksa gulung tikar, di susul suku bunga pinjaman bank yang meroket. Adapun tingkat suku bunga overnight pada saat ini mencapai 19 persen. Hal itu mengindikasikan seriusnya krisis pembiayaan di Rusia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER