Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) siap mendukung rencana pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari premium ke pertamax. Untuk memastikan pasokan mencukupi, perseroan akan meningkatkan produksi BBM Ron 92 atau pertamax 30 persen lebih tinggi dari biasanya.
"Kalau memang permintaan market ke sana (Pertamax), ya Pertamina akan menyiapkannya," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (30/12).
Dwi mengungkapkan saat ini kemampuan Pertamina dalam memproduksi BBM Ron 92 atau pertamax rata-rata 1.500 barel per hari, sedangkan untuk premium sekitar 5.200 per hari. Seandainya subsidi premium dicabut dan dialihkan ke pertamax, maka perseroan akan mengubah kapasitas kilang dengan meningkatkan produksi BBM Ron 92 guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari kemampuan kilang yang sekarang, sebelum di-
upgrade, kemampuan kami sekitar 40-50 persen dari kebutuhan nasional. Dengan program
upgrading, kami harapkan bisa naik ke 80 persen," tuturnya.
Secara umum, kata Dwi, Pertamina siap untuk meningkatkan produksi pertamax 30 persen lebih tinggi dari biasanya. Namun, untuk memastikan pasokan cukup,
butuh waktu maksimal dua tahun bagi perseroan mengoptimalkan kapasitas kilang. "Kira-kira kami butuh dua tahun paling lama," katanya.