SUBSIDI BBM

Migrasi ke Pertamax, Pertamina Butuh Dua Tahun

CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 11:00 WIB
Rencana pemerintah untuk menghapuskan Premium dan menggantinya dengan Pertamax, diperkirakan akan butuh waktu dua tahun.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (Detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah untuk menghapuskan Premium dan menggantinya dengan Pertamax, diperkirakan akan memakan waktu dua tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto.
 
"Kira-kira kita butuh 2 tahunlah paling lama," ujar Dwi saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (30/12).

Dwi menjelaskan saat ini Pertamina pun tengah melakukan persiapan secara bertahap untuk menyiapkan persediaan Pertamax lebih banyak. Soalnya permintaan Pertamax akan melonjak saat Premium dihapuskan.

"Kalau kebutuhan masyarakat mengarah ke Pertamax ya Pertamina akan menyiapkan," katanya.

Saat ini, lanjut Dwi, kemampuan Pertamina memproduksi Ron 92 atau Pertamax baru 1.500 barel per hari. Jauh lebih sedikit dibandingkan dengan produksi Ron 88 atau Premium yang mencapai 5.200 barel per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu posisi kemampuan kilang kita sekarang," kata Dwi.

Selain itu, kemampuan kilang milik Pertamina hanya mampu memenuhi kebutuhan BBM nasional sebesar 40 hingga 50 persen. Jika Pertamina berhasil menaikkan kapasitas kilang produksinya (refinery), Dwi yakin kemampuan kapasitas produksi Pertamina bisa naik menjadi 80 persen.

"Makanya kami gelar program upgrading dan kita harapkan bisa naik ke 80 persen," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER