INDUSTRI PENERBANGAN

Sosialisasi Penghapusan Tiket Murah Dilakukan 3 Hari Lalu

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 18:59 WIB
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Muhammad Alwi mengatakan, perumusan peraturan itu tidak dilakukan sepihak oleh Kementerian Perhubungan.
Menteri Perhubungan (Detikcom/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan menyatakan aturan penghapusan tiket penerbangan murah baru disosialisasikan ke seluruh maskapai penerbangan domestik pada Senin (5/1) lalu. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Muhammad Alwi mengatakan, perumusan peraturan itu tidak dilakukan sepihak oleh Kementerian Perhubungan, namun melibatkan banyak pihak.

"Saya 3 hari lalu sudah melakukan sosialisasi ke maskpai-maskapai penerbangan, dihadiri 143 perwakilan maskapai yg ada di dalam negeri," kata Alwi, di Jakarta, Kamis (8/1).

Namun, Alwi mengakui bahwa pembuatan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 91 Tahun 2014 tidak melibatkan pelaku industri penerbangan. Menurut dia, peraturan itu tidak dibuat tanpa mempertimbangkan kelangsungan bisnis maskapai penerbangan.
 
Peraturan baru itu sebelumnya menjadi kontroversi karena diduga dibuat setelah terjadinya kecelakaan pesawat maskapai AirAsia QZ8501. AirAsia adalah maskapai low cost carrier yang memberlakukan harga tiket relatif lebih murah ketimbang maskapai full service.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diduga, peraturan baru itu ada hubungannya dengan insiden kecelakaan AirAsia. Apalagi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sempat berkomentar bahwa harga tiket murah berpotensi mengabaikan aspek keselamatan penerbangan. KPPU kemudian mengkritisi pandangan tersebut. (Baca: KPPU: Terapkan Lagi Tarif Batas Bawah, Menhub Salah Kaprah)

Tapi Kementerian Perhubungan membantah. Meski ditandatangani pada 30 Desember 2014, dua hari sejak AirAsia hilang kontak dari radar menara pengawas penerbangan, pembuatan peraturan itu, kata Alwi, sudah dimulai sejak 25 hari sebelum ditandatangani.

"Mulai dari drafting, lalu dibahas lagi dengan Dirjen. Jadi ini tidak dalam bahasa ini dibuat oleh 1-2 orang, tapi banyak orang terkait dalam hal drafting-nya," kata Alwi. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER