HARGA ELPIJI

Pertamina: Harga Elpiji 12 Kilogram Berubah Tiap Tiga Bulan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 11:24 WIB
Setelah diizinkan Pemerintah untuk mencabut seluruhnya subsidi elpiji 12 kg, Pertamina memutuskan untuk menyesuaikan harga sesuai fluktuasi harga gas Aramco.
(ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) berencana melakukan penyesuaian harga elpiji ukuran tabung 12 kilogram (kg) setiap tiga bulan sekali. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan fluktuasi harga gas dunia yang menjadi harga modal Pertamina dalam berbisnis elpiji.

Gigih Wahyu Hari Irianto, Vice President Gas Domestik Pertamina menjelaskan perseroan selalu menggunakan harga acuan gas Saudi Aramco (contract price (CP) Aramco) sebagai harga impor bahan baku gas yang digunakannya untuk elpiji.

“Sesuai dengan aturan yang ada, harga elpiji ini harus kami maintain secara periodik menyesuaikan dengan fluktuasi harga CP Aramco,” ujar Gigih dikutip dari siaran pers, Senin (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan penyesuaian harga jual elpiji sesuai dengan harga acuan gas dunia tersebut menurutnya sudah sejak lama digunakan Pertamina dalam menentukan harga elpiji ukuran tabung 50 kg (bulk) yang digunakan untuk industri. Namun dengan pertimbangan untuk mengurangi fluktuasi harga jual elpiji 12 kg di masyarakat maka Pertamina mencoba untuk melakukan penyesuaian harga tiap tiga bulan.

“Berdasarkan hasil survey, konsumsi masyarakat itu lebih dari 60 persen menggunakan elpiji 12 kg setiap satu bulan sampai 1,5 bulan per tabung. Jadi kalau harga berubah per tiga bulan, itu tidak terlalu sering dan tidak terlalu shocked. Misalkan kita beli hari ini, mungkin dampaknya sebulan yang akan datang belum berubah. Tetapi kalau tiga bulan setelah terbiasa, naik lagi. Ini sebenarnya masalah kebiasaan,” ujar Gigih.

Pada 3 Januari 2015, Pertamina telah menaikkan harga gas elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg atau Rp 18 ribu per tabung. Dengan kenaikan tersebut, untuk harga jual gas elpijinya saja Pertamina membanderol Rp 108.828 per tabung 12 kg (atau Rp 9.069 per kg) diluar harga tabung itu sendiri. Sebelumnya harga jual gas elpiji dibanderol Rp 90.828 per tabung 12 kg (atau Rp 7.569 per kg).

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan keputusan menaikkan harga gas elpiji tabung biru ini untuk menekan kerugian Pertamina karena menjual gas elpiji dibawah harga keekonomian. "Sampai akhir tahun kerugian (Pertamina) mendekati US$ 500 juta. Sampai November Kami sudah rugi US$ 340 juta untuk elpiji 12 kg," kata Bambang.

Namun belum sepekan harga elpiji 12 kg naik, Pertamina sudah mendapatkan kritik dari kalangan anggota DPR yang menilai kenaikan harga tersebut hanya akan membuat masyarakat beralih ke elpiji ukuran tabung 3 kg dan Indonesian Corruption Watch yang menduga ada unsur pemahalan harga (mark up) yang dilakukan Pertamina ketika menghitung harga baru tersebut. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER