PENERIMAAN NEGARA

Jokowi: Harga Minyak Turun Berkat dari Allah

Resty Armenia, Deddy S., & Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 11:45 WIB
Presiden Joko Widodo bersyukur tren harga minyak dunia terus menurun di awal masa kepemimpinannya. Dengan begitu inflasi bisa ditekan.
Presiden Joko Widodo (CNN Indonesia/Setpres/Cahyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo bersyukur tren harga minyak dunia terus menurun di awal masa kepemimpinannya. Ia pun memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri juga akan ikut turun sebentar lagi.

"Tapi betul memang ini ada berkat dari Allah. Harga minyak turun. Sebentar lagi juga akan kita umumkan BBM akan turun lagi kurang lebih mungkin bisa turun lagi Rp 6.400-6.500," kata Jokowi dalam sebuah seminar di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (15/1).

Dengan penurunan harga BBM ini Jokowi menginginkan angka inflasi bisa ditekan sampai di bawah 5 persen tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mendukung tekanan angka inflasi ini, ia menginginkan bantuan dari pelaku pasar baik di sektor logistik dan distribusi yang kerap enggan menurunkan harga barang di saat harga BBM turun.
 
"Tetapi ini yang mau saya kejar barangkali saja ada pemilik-pemilik perusahaan logistik dan distributor yang suka menimbun dan naikin harga, saya akan kejar mereka supaya agar harga juga ikut turun," katanya.

Jokowi mencontohkan kesuksesannya mengejar para pelaku usaha logistik bandel yang kerap menimbun stok logistik agar supply barang di pasar berkurang dan harganya menjadi tinggi. Dengan turun langsung dalam sistem distribusi barang, ia yakin harga komoditas bisa dikontrol meski harga BBM naik turun.

"Saat saya jadi Wali Kota Solo, inflasi pernah sampai 1.3 persen, karena saya suka datangi distibutor besar, supaya mereka tidak ada lagi timbun-timbun barang," katanya.

Ia pun percaya dengan ruang fiskal yang tersedia bagi pemerintah saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di kisaran 5,5 hingga 5,8 persen tahun ini. Ia pun meminta masyarakat optimistis bahwa iklim ekonomi di Indonesia akan baik meski pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat.

"Kalau ada yang tidak optimis ekonomi kita nggak akan membaik silahkan tunjuk tangan. Saya berikan rasa optimisme kepada semua dunia usaha ekonomi," katanya.

Sebelumnya, tadi malam Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015, pemerintah memasang asumsi inflasi 5 persen dan pertumbuhan ekonomi 5,8 persen.  

“Asumsi pertumbuhan itu ada yang bilang ketinggian, 5,8 itu forecast, kita mau semua kerja keras untuk mencapai pertumbuhan tinggi itu, target berat yang harus dicapai,” katanya.

Sedangkan soal inflasi, Menteri Keuangan juga mengatakan angka 5 persen sebetulnya masih bisa ditekan lebih rendah.

(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER