Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring rencana pemerintah mengumumkan harga terbaru bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penugasan, PT Pertamina (Persero) berencana menurunkan harga jual gas elpiji 12 kilogram (kg). Saat ini, perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah tersebut tengah menghitungan besaran penurunan harga jual.
"Insyallah (yang) 12 kg. Kalau elpiji 3 kg tidak," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta, Kamis petang (15/1).
Sebelumnya, ramai diberitakan Pertamina akan menurunkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 300 per kg atau Rp 3.600 per tabung. Namun, Ahmad mengaku belum dapat memastikan besaran penurunan harga gas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih dihitung, insya Allah bisa Rp 300 per kilogram," kata Ahmad.
Saat ini, harga gas bertabung biru tersebut berada di angka Rp 134.700 per tabung untuk level retail. Dengan adanya rencana penurunan, itu artinya harga jual gas elpiji akan menjadi Rp 131.100 per tabung. Adapun penurunan harga dilatarbelakangi oleh tren penurunan tipis harga jual gas elpiji dari CP Aramco.
BBM Dipastikan TurunDi kesempatan berbeda, Direktur Pengusahaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Naryanto Wagimin memastikan pemerintah akan menurunkan harga jual BBM produk premium. Akan tetapi, Naryanto masih enggan merinci jumlah penurunan harga jual premium.
"Yang pasti turun dan usulan dari Kemeterian ESDM di bawah Rp 7.000 per liter. Bisa juga Rp 6.800-an. Kalau Pertamina usulkan Rp 7.100 per liter," katanya.
Meski begitu, rencana mengenai penurunan harga jual BBM bersubsidi yakni solar dan penugasan akan diputuskan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil.
"Tapi putusan penurunan ada (mempertimbangkan usulan) Kementerian ESDM, Keuangan dan Pertamina. Nanti yang ambil keputusan Pak Menko dan harus merevisi (Permen ESDM No. 39 Tahun 2014)," ujarnya.
(ded/ded)