APBNP 2015

Penyertaan Modal Negara ke BUMN Mendapat Penolakan DPR

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 20 Jan 2015 16:54 WIB
DPR menilai pemerintah tidak sepatutnya kembali menyuntikkan modal kepada perusahaan yang tidak sehat dan bermasalah.
Gedung DPR
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah menyuntikkan modal sebesar Rp 48,01 triliun kepada 35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat penolakan dari Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit mempertanyakan usulan dilakukannya penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN yang terindikasi bermasalah dan nyaris bangkrut.

"Dari tahun-tahun sebelumnya kita hanya sedikit sekali memberikan PMN, sekarang diusulkan tambahan PMN luar biasa besarnya. Kalau tidak salah diambilnya dari pembiayaan, dari utang, atau penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Kita ingin BUMN sehat, tapi faktanya banyak yang tidak," ujar Ahmadi dalam rapat kerja pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 bersama pemerintah, di Jakarta, Selasa (20/1).

Ahmadi yang juga anggota Komisi XI DPR dari fraksi Golkar menilai seharusnya setelah BUMN mendapatkan pemotongan dividen sebesar Rp 9 triliun, seharusnya bisa meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi ke APBN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa kali kami usulkan yang tidak sehat dibubarkan saja, agar tidak menjadi beban. Tapi disuntik terus," ujarnya.

Dia mencontohkan BUMN yang bermasalah adalah PT PLN (Persero) yang terus menerima subsidi besar dari pemerintah namun kinerjanya dianggap masih mengecewakan.

"PLN subsidi besar, keuntungan hanya 7 persen. Saya kira PMN untuk PLN ini akan mendapatkan pembahasan khusus. Bagaimana menyelesaikan persoalan PLN. DPR sangat berhati-hati dalam menyetujui usulan PMN," katanya.

Berdasarkan nota keuangan Rancangan APBNP 2015, PMN sebesar Rp 48,01 triliun diberikan kepada 35 BUMN sebagai berikut:
BUMNPMN
(Rp miliar)
Angkasa Pura II
ASDP
Pelni
Djakarta Lloyd
Hutama Karya
Perum Perumnas
Waskita Karya
Adhi Karya
PTPN III
PTPN VII
PTPN IX
PTPN X
PTPN XI
PTPN XII
PT PNM
Garam
RNI
Perum Bulog
Pertani
SHS
Perikanan Nusantara
Perum Perikanan Indonesia
Dirgantara Indonesia
DPS
DKB
IKI
Aneka Tambang

Pindad
Kereta Api Indonesia
PPA
Pengembangan Pariwisata
Bank Mandiri
Pelindo VI
Krakatau Steel
Bahana PUI
3.000
1.000
500
350
3.600
2.000
3.500
1.400
3.150
17,5
100
97,5
65
70
1.000
300
280
3.000
470
400
200
300
400
200
900
200
7.000
700
2.750
2.000
250
5.600
2.000
956
250
(gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER