Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah menyuntikkan modal sebesar Rp 48,01 triliun kepada 35 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat penolakan dari Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit mempertanyakan usulan dilakukannya penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN yang terindikasi bermasalah dan nyaris bangkrut.
"Dari tahun-tahun sebelumnya kita hanya sedikit sekali memberikan PMN, sekarang diusulkan tambahan PMN luar biasa besarnya. Kalau tidak salah diambilnya dari pembiayaan, dari utang, atau penerbitan Surat Utang Negara (SUN). Kita ingin BUMN sehat, tapi faktanya banyak yang tidak," ujar Ahmadi dalam rapat kerja pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 bersama pemerintah, di Jakarta, Selasa (20/1).
Ahmadi yang juga anggota Komisi XI DPR dari fraksi Golkar menilai seharusnya setelah BUMN mendapatkan pemotongan dividen sebesar Rp 9 triliun, seharusnya bisa meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi ke APBN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa kali kami usulkan yang tidak sehat dibubarkan saja, agar tidak menjadi beban. Tapi disuntik terus," ujarnya.
Dia mencontohkan BUMN yang bermasalah adalah PT PLN (Persero) yang terus menerima subsidi besar dari pemerintah namun kinerjanya dianggap masih mengecewakan.
"PLN subsidi besar, keuntungan hanya 7 persen. Saya kira PMN untuk PLN ini akan mendapatkan pembahasan khusus. Bagaimana menyelesaikan persoalan PLN. DPR sangat berhati-hati dalam menyetujui usulan PMN," katanya.
Berdasarkan nota keuangan Rancangan APBNP 2015, PMN sebesar Rp 48,01 triliun diberikan kepada 35 BUMN sebagai berikut:
BUMN | PMN (Rp miliar) | | | | |
Angkasa Pura II ASDP Pelni Djakarta Lloyd Hutama Karya Perum Perumnas Waskita Karya Adhi Karya PTPN III PTPN VII PTPN IX PTPN X PTPN XI PTPN XII PT PNM Garam RNI Perum Bulog Pertani SHS Perikanan Nusantara Perum Perikanan Indonesia Dirgantara Indonesia DPS DKB IKI Aneka Tambang Pindad Kereta Api Indonesia PPA Pengembangan Pariwisata Bank Mandiri Pelindo VI Krakatau Steel Bahana PUI | 3.000 1.000 500 350 3.600 2.000 3.500 1.400 3.150 17,5 100 97,5 65 70 1.000 300 280 3.000 470 400 200 300 400 200 900 200 7.000 700 2.750 2.000 250 5.600 2.000 956 250 | | | | |
(gen)