Jakarta, CNN Indonesia -- Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia tetap menginginkan adanya subsidi bahan bakar minyak (BBM) bagi kapal di atas 30 gross ton (GT). Sebab banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya dari kapal 30 GT milik pengusaha yang tak selalu memiliki pendapatan tinggi.
"Kapal diatas 30 GT ini biasanya mengangkut 40 hingga 50 nelayan di atasnya. Selain itu kalau menggunakan BBM non-subsidi, biaya operasional kapal akan meningkat sebesar 50 hingga 60 persen,” ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Yusuf Solihin di Jakarta, Rabu (21/1).
Yusuf menambahkan bahwa penghapusan subsidi BBM bagi kapal 30 GT hanya akan membuat pendapatan nelayan turun mengingat diterapkannya sistem bagi hasil antara pemilik kapal dan pekerja kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau seperti ini saya mengkhawatirkan adanya bagi hasil yang kecil bagi para nelayan kita yang kebanyakan statusnya hanya pekerja saja. Kan Bu Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan) awalnya ingin mensejahterakan nelayan kecil, harusnya konsisten dengan perbuatannya,” tambahnya.
Dia berharap pemerintah tetap memberikan subsidi BBM bagi kapal di atas 30 GT karena mereka menilai hanya subsidi BBM-lah yang menjadi bantuan langsung dari pemerintah kepada nelayan.
"Kalau kita bandingkan, petani dapat bantuan pupuk, benih, dan irigasinya. Kita hanya ingin mempertahankan subsidi BBM susah sekali. Selain subsidi BBM, kita juga ingin akan adanya subsidi pakan, benih, dan obat-obatan untuk perikanan,” tandas Yusuf.
(gen)